Rusia Ungkap Ketakutan AS di Ukraina, Singgung Fasilitas Penelitian Biologis

- 9 Maret 2022, 12:08 WIB
Rusia Ungkap Ketakutan AS di Ukraina, Singgung Fasilitas Penelitian Biologis
Rusia Ungkap Ketakutan AS di Ukraina, Singgung Fasilitas Penelitian Biologis /Kolase foto Zelensky dan Putin/Reuters

MEDIA TULUNGAGUNG – Ketakutan AS di Ukraina akhirnya terungkap setelah terkuak fakta adanya fasilitas penelitian biologis di Ukraina.

Pernyataan Departemen Luar Negeri AS tentang laboratorium biologi di Ukraina menunjukkan bahwa Washington khawatir bahwa patogen yang disimpan di fasilitas tersebut akan jatuh ke tangan para ahli dari Federasi Rusia, kata Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan bahwa ada fasilitas penelitian biologi di Ukraina, Kiev dan Washington sekarang bekerja untuk mencegah bahan yang terkumpul di sana agar tidak jatuh ke tangan pasukan Rusia.

Baca Juga: AS Akui Ukraina Memiliki Fasilitas Penelitian Biologis, China Tuntut Jawaban Pasti

Baca Juga: Kabar Terbaru Perang Rusia dengan Ukraina: Amerika Serikat Bergerak Cepat Hingga Donald Trump Terlibat

“Pernyataan oleh perwakilan Departemen Luar Negeri menunjukkan bahwa Amerika Serikat takut bahwa patogen yang disimpan di fasilitas ini akan jatuh ke tangan para ahli Rusia. Dalam hal ini, Ukraina dan Amerika Serikat akan mengkonfirmasi pelanggaran Konvensi tentang Larangan Senjata Biologis dan Racun," kata Antonov.

Menurut duta besar, selama operasi khusus di Ukraina, Angkatan Bersenjata Rusia mengungkapkan fakta pembersihan darurat oleh rezim Kiev dari jejak program biologis militer.

Baca Juga: Jepang Kirim Rompi Antipeluru ke Ukraina Melalui Polandia

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina: Polandia Berikan Semua Pesawat Tempur MIG-29 ke AS, NATO Desak Semua Anggota Lawan Rusia

Ada informasi tentang penghancuran patogen yang sangat berbahaya seperti agen penyebab wabah, antraks, tularemia, kolera, dan penyakit mematikan lainnya, imbuhnya.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: RIA Novosti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x