Peringatan ini termasuk prediksi Presiden Joe Biden bahwa serangan Rusia kemungkinan besar terjadi dan pernyataan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa Rusia dapat meluncurkan serangan baru ke Ukraina dalam "pemberitahuan yang sangat singkat."
Pentagon sebelumnya telah mengakui penyebaran "dukungan medis" sebagai bagian dari pembangunan Rusia. Tetapi pengungkapan suplai darah menambahkan tingkat detail yang menurut para ahli sangat penting untuk menentukan kesiapan militer Rusia.
"Itu tidak menjamin bahwa akan ada serangan lain, tetapi Anda tidak akan melakukan serangan lain kecuali Anda memilikinya," kata Ben Hodges, pensiunan letnan jenderal AS yang sekarang bekerja di lembaga penelitian Pusat Analisis Kebijakan Eropa.
Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan tertulis untuk berkomentar
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, membantah informasi tersebut.
"Informasi ini tidak benar. 'Berita' tersebut adalah unsur informasi dan perang psikologis. Tujuan dari informasi tersebut adalah untuk menyebarkan kepanikan dan ketakutan di masyarakat kita," katanya di Facebook.
Pada hari Jumat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengkritik "perasaan di luar negeri" bahwa perang telah dimulai. "Kami tidak membutuhkan kepanikan ini," katanya kepada wartawan di Kyiv.
Seorang juru bicara Gedung Putih tidak segera mengomentari pergerakan pasokan darah Rusia tetapi mencatat peringatan publik AS yang berulang tentang kesiapan militer Rusia.***