MEDIA TULUNGAGUNG – Hubungan Rusia-Ukraina semakin memanas akhir-akhir ini, kedua belah pihak sama-sama menyiagakan angkatan bersenjatanya di perbatasan kedua negara.
Memanasnya hubungan Rusia-Ukraina tak luput dari perhatian Amerika Serikat (AS) yang terhitung sebagai sekutu dekat Ukraina maupun NATO.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan bahwa AS akan mengejar diplomasi antara Rusia dan Ukraina selama mungkin.
Dalam kunjungannya ke Kyiv, diplomat tinggi AS mewanti-wanti agar warga Ukraina bersiap menghadapi saat-saat sulit.
Dia menegaskan AS akan terus pasang badan dan melajutkan bantuan pertahanan ke Ukraina serta akan segera memperbarui ancaman sanksi berat kepada Rusia jika kembali melakukan invasi ke wilayah Ukraina.
Pihak Rusia menanggapi ketegangan yang semakin meningkat di perbatasan Rusia-Ukraina disebabkan AS tidak segera mengeluarkan peryataan tertulis atas tuntutan Rusia akan jaminan keamanan di perbatasan.
Peryataan Rusia tersebut menegaskan adanya jurang pemisah antara kebijakan Rusia dan AS sebelum pertemuan antara Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Blinken menegaskan pihak AS tidak aka memberikan tanggapan tertulis terhadap proposal Rusia kepada Lavrov di Jenewa. Namun menjanjikan upaya diplomatik tanpa henti guna mencegah agresi baru Rusia ke wilayah Ukraina.