Di awal bulan ini, Arab Saudi telah menangguhkan penerbangan ke 14 negara di Afrika, sebagai bentuk tindakan pencegahan lainnya.
Sementara itu, seorang pakar penyakit menular AS Dr. Anthony Fauci, mengatakan bahwa ilmuwan harus mengembangkan dan menguju sampel virus terlebih dahulu di laboratorium selama dua hingga empat minggu.
Hal ini untuk mengetahui apakah varian baru ini tingkat penularannya lebih cepat, ataukah lebih membuat orang sakit parah, dan apakah itu dapat menggagalkan vaksin.
Pasalnya, masih belum ada bukti secara ilmiah terkait tingkat penularan dari varian Omicron ini.
Baca Juga: Berikut Alasan Anis Baswedan tidak akan Hadiri Reuni 212, Benarkah Sedang Terjadi Gesekan?
Sedangkan dalam pernyataan oleh WHO, mengungkapkan bahwa mutasi dari varian tersebut bekerja secara utuh. Dalam beberapa kasus diantaranya bisa meresahkan.
Akibat penularan Omicron yang semakin menyebar luas, beberapa negara lainnya telah membatasi kedatangan turis asing.***