Arab Saudi Mengkonfirmasi Temuan Kasus Pertama Varian Omicron yang Lebih Berbahaya dari Varian Sebelumnya

- 2 Desember 2021, 10:15 WIB
Ilustrasi virus Corona. Arab Saudi Mengkonfirmasi Temuan Kasus Pertama Varian Omicron yang Lebih Berbahaya dari Varian Sebelumnya
Ilustrasi virus Corona. Arab Saudi Mengkonfirmasi Temuan Kasus Pertama Varian Omicron yang Lebih Berbahaya dari Varian Sebelumnya /Foto WHO

Sebagai tindakan pencegahan, Kementerian Kesehatan Saudi mendesak masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi lengkap terhadap COVID-19.

Baca Juga: Berikut Alasan Anis Baswedan tidak akan Hadiri Reuni 212, Benarkah Sedang Terjadi Gesekan?

Di awal bulan ini, Arab Saudi telah menangguhkan penerbangan ke 14 negara di Afrika, sebagai tindakan pencegahan lainnya.

Sementara itu, seorang pakar penyakit menular AS Dr. Anthony Fauci, mengatakan bahwa ilmuwan harus mengembangkan dan menguju sampel virus terlebih dahulu di laboratorium selama dua hingga empat minggu.

Hal ini untuk mengetahui apakah varian baru ini tingkat penularannya lebih cepat, ataukah lebih membuat orang sakit parah, dan apakah itu dapat menggagalkan vaksin.

Pasalnya, masih belum ada bukti secara ilmiah terkait tingkat penularan dari varian Omicron ini.

Baca Juga: Reuni 212 Polri Belum Memberikan Izin, Gubernur Anis Baswedan Dipastikan Tidak akan Hadir, Simak Selengkapnya

Sedangkan dalam pernyataan oleh WHO, mengungkapkan bahwa mutasi dari varian tersebut bekerja secara utuh. Dalam beberapa kasus diantaranya bisa meresahkan.

Akibat penularan Omicron yang semakin menyebar luas, beberapa negara lainnya telah membatasi kedatangan turis asing.***

 

Halaman:

Editor: Muhammad Irfan Masruri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini