MEDIA TULUNGAGUNG – Kasus varian Omicron pertama ditemukan di Arab Saudi.
Seperti diberitakan bahwa virus jenis Omicron memiliki tingkat yang lebih berbahaya dari virus covid-19 sebelumnya
Diketahui, mutasi virus corona dengan kode B.1.1.529 ini, pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Hingga kini kasus Omicron telah terdeteksi di 23 negara, yakni Hong Kong, Israel, Belanda, dan lain seterusnya.
Sedangkan Arab Saudi yang telah mengkonfirmasi kasus pertamanya, yang ditemukan dari seorang warga yang kembali dari salah satu negara di Afrika.
Dilansir dari Gulf News pada 1 Desember 2021. Kementerian Kesehatan Saudi melaporkan kasus pertama virus corona jenis baru Omicron telah ditemukan pada Rabu.
Diketahui seorang warga telah terinfeksi setelah kembali dari negara Afrika Utara, dan beberapa warga yang melakukan kontak dengannya telah dikarantina.
Hal ini merupakan kasus pertama dari varian baru Omicron yang terdeteksi di negara-negara Teluk Arab.
Sebagai tindakan pencegahan, Kementerian Kesehatan Saudi mendesak masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi lengkap terhadap COVID-19.
Baca Juga: Berikut Alasan Anis Baswedan tidak akan Hadiri Reuni 212, Benarkah Sedang Terjadi Gesekan?
Di awal bulan ini, Arab Saudi telah menangguhkan penerbangan ke 14 negara di Afrika, sebagai tindakan pencegahan lainnya.
Sementara itu, seorang pakar penyakit menular AS Dr. Anthony Fauci, mengatakan bahwa ilmuwan harus mengembangkan dan menguju sampel virus terlebih dahulu di laboratorium selama dua hingga empat minggu.
Hal ini untuk mengetahui apakah varian baru ini tingkat penularannya lebih cepat, ataukah lebih membuat orang sakit parah, dan apakah itu dapat menggagalkan vaksin.
Pasalnya, masih belum ada bukti secara ilmiah terkait tingkat penularan dari varian Omicron ini.
Sedangkan dalam pernyataan oleh WHO, mengungkapkan bahwa mutasi dari varian tersebut bekerja secara utuh. Dalam beberapa kasus diantaranya bisa meresahkan.
Akibat penularan Omicron yang semakin menyebar luas, beberapa negara lainnya telah membatasi kedatangan turis asing.***