Uji Coba ‘Pengobatan Ajaib’ COVID-19 Tewaskan 9 Orang, Rumah Sakit Dituntut

- 29 September 2021, 14:16 WIB
Petugas pemakaman Cikadut memanggul peti jenazah pasien Covid-19 beberapa waktu lalu. Per Jumat 17 September 2021 pukul 22.45 WIB hanya ada 1 pasien Covid-19 meninggal dunia.
Petugas pemakaman Cikadut memanggul peti jenazah pasien Covid-19 beberapa waktu lalu. Per Jumat 17 September 2021 pukul 22.45 WIB hanya ada 1 pasien Covid-19 meninggal dunia. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

MEDIA TULUNGAGUNG – Uji coba ‘pengobatan ajaib’ COVID-19  yang dilakukan Rumah Sakit Prevent Senior Brazil mengakibatkan setidaknya 9 pasien COVID meninggal dunia.

Sebuah jaringan rumah sakit di Brazil dituduh menyembunyikan penyebab kematian sembilan pasien COVID-19 yang dirawat dengan "pengobatan ajaib".

Menurut pengacara para dokter yang mengungkap tindakan itu, jaringan RS Prevent Senior mencoba pengobatan yang belum teruji pada sejumlah pasien COVID-19 lanjut usia tanpa sepengetahuan mereka.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Kamis 30 September 2021: Cobalah Kontrol Ucapan Anda

Percobaan tersebut dilakukan untuk membuktikan keampuhan pengobatan yang direkomendasikan Presiden Jair Bolsonaro.

Sedikitnya sembilan orang meninggal dalam uji coba pada Maret-April 2020, namun datanya diubah untuk menutupi penyebab kematian, kata pengacara Bruna Morato kepada Senat.

RS Prevent Senior menolak tuduhan itu dan menyebutnya tak berdasar. Mereka mengatakan telah "melaporkan dengan cermat" semua kematian.

Mereka menambahkan dalam pernyataan bahwa dari 56.000 pasien COVID-19 yang dirawat, 7 persen di antaranya meninggal. Angka kematian itu lebih rendah dari rumah-rumah sakit lainnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Kamis 30 September 2021: Waktu yang Tepat Untuk Pijat Relaksasi

Pedro Batista, pemilik dan direktur eksekutif Prevent Senior, mengaku dalam sebuah testimoni kepada Senat pekan lalu bahwa data pasien diubah untuk mengganti keterangan yang berkaitan dengan COVID-19 setelah pasien dirawat selama dua pekan karena dianggap sudah tidak lagi memiliki risiko penularan.

Halaman:

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah