Hasil Penelitian di Turki Mengatakan Keamanan Vaksin Sinovac China yang Mampu Menurunkan Resiko Akibat Virus

- 16 September 2021, 21:38 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 Sinovac
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 Sinovac /Pixabay.com/Pete Linforth

MEDIA TULUNGAGUNG - Turkish Thoracic Society mengumumkan hasil dua studi tentang CoronaVac, vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Sinovac China dan digunakan di Turki.

Satu studi menunjukkan keamanan vaksin dan hanya melaporkan efek samping kecil, sedangkan studi kedua membuktikan itu membantu mengurangi rawat inap COVID-19.

Vaksin tidak aktif telah menjadi subyek beberapa penelitian di Turki dan negara-negara lain di masa lalu, dengan hasil yang bervariasi.

Baca Juga: Seorang Wanita Turki Bernama Fatma Justru Merasa Nyaman Tinggal di Afghanistan dan Mengaku akan Menetap Disana

Masyarakat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa salah satu studi mereka melibatkan petugas kesehatan, yang pertama menerima vaksin tidak aktif.

Sedagkan yang lain melihat tingkat tes reaksi berantai polimerase (PCR) positif dan tingkat virus corona di antara mereka yang divaksinasi.

Sekitar 1.628 petugas kesehatan dipantau dan hanya 254 di antara mereka yang melaporkan efek samping setelah dosis kedua.

Baca Juga: Kaburnya Presiden Ghani telah Menggagalkan Peluang AS untuk Pembicaraan Pembagian Kekuasaan Afghanistan

Efek samping yang paling umum adalah rasa sakit di tempat di mana vaksin disuntikkan, sakit kepala, nyeri otot dan masalah tidur, dan mereka lebih umum dalam waktu 24 jam setelah inokulasi.

Studi lain, yang melibatkan 2.013 orang, termasuk petugas kesehatan dan keluarganya, menunjukkan tingkat tes PCR positif di antara orang yang divaksinasi turun menjadi 8,8% dari 12,1% setelah vaksinasi.

Halaman:

Editor: Muhammad Irfan Masruri

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x