MEDIA TULUNGAGUNG - Uni Eropa telah mendesak Irak untuk secara permanen menutup lalu lintas udara dengan Belarus.
Hal itu disampaikan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengatakan Rabu di tengah meningkatnya krisis migran di perbatasan blok dengan bekas republik Soviet.
Dalam sebuah posting blog tentang kunjungan dua hari baru-baru ini ke Irak, Josep Borrell mengatakan dia membahas masalah migrasi dan penangguhan penerbangan dengan pejabat pemerintah Irak.
"Saya mengulangi apresiasi yang kuat atas keputusan pihak berwenang untuk menangguhkan sementara penerbangan ke Belarus dan meminta penangguhan ini menjadi permanen," tulisnya.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta: Ada Signal Cinta Antara Ketrin dan Rendy, Banyaknya Teror Membuatnya Khawatir
"Kami sepakat bahwa warga Irak tidak boleh diinstrumentasi atau dimanipulasi oleh jaringan kriminal," tambahnya,
Ia membenarkan bahwa pihak berwenang Irak menunjukkan kesiapan untuk memperdalam keterlibatan nyata.
Pada bulan Agustus, negara-negara Uni Eropa yang berbatasan dengan Belarus – Lituania, Latvia, dan Polandia meminta bantuan blok tersebut di tengah peningkatan dramatis jumlah migran gelap dari Irak, Afghanistan dan Suriah yang melintasi perbatasan mereka.
Mereka menuduh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dengan sengaja mengundang "turis" dari negara-negara yang merupakan sumber utama migrasi ke UE untuk kembali ke blok tersebut untuk sanksi terhadap pemerintahnya.