Media Tulungagung - Serangan oleh pasukan Israel terhadap pelayat jurnalis Aljazeera, Shireen Abu Akleh telah memicu kecaman PBB dan Amerika Serikat yang mengatakan bahwa tindakan brutal itu sangat mengganggu.
Meskipun kini AS telah berhenti secara eksplisit memberikan kutukan kepada Israel atas kekerasan tersebut.
Ribuan orang berkumpul di Yerusalem Timur pada hari Jumat, 13 Mei 2022 untuk pemakaman jurnalis veteran Al Jazeera. Dua hari setelah dia ditembak mati oleh pasukan Israel saat meliput serangan di Tepi Barat.
Saat jenazah Abu Akleh meninggalkan Rumah Sakit St Joseph, polisi Israel menyerang prosesi pemakaman dan hampir memaksa pengusung jenazah untuk menjatuhkan peti mati Abu Akleh.
Pasukan Israel menyita dan menurunkan bendera Palestina dari pelayat dan kemudian menghancurkan jendela mobil jenazah yang membawa Abu Akleh.
Pasukan Bulan Sabit Merah Yerusalem mengatakan 33 orang terluka dalam serangan itu dan enam dirawat di rumah sakit.
Pihak berwenang Israel mengatakan enam orang ditangkap setelah pelayat Abu Akleh melemparkan batu dan botol kaca.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan dia sangat terganggu dengan kekerasan itu, seperti dilansir Media Tulungagung dari Aljazeera News pada Sabtu, 14 Mei 2022.
Uni Eropa terkejut dengan kekerasan di kompleks Rumah Sakit St Joseph dan merupakan tindakan yang tidak perlu dilakukan oleh polisi Israel selama prosesi pemakaman.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan ia sangat terganggu melihat gambar polisi Israel mengganggu prosesi pemakamannya.
“Setiap keluarga berhak untuk dapat menguburkan orang yang mereka cintai untuk beristirahat dengan cara yang bermartabat dan tanpa hambatan,” ujarnya
Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki juga menyebut kejadian itu sangat mengganggu.
Dia mengatakan fokusnya seharusnya pada memberikan penghormatan terakhir kepada seorang jurnalis luar biasa yang kehilangan nyawanya.
"Kami menyesalkan insiden yang seharusnya menjadi prosesi damai," ujarnya.
Tetapi ketika Presiden AS, Joe Biden ditanya apakah dia secara eksplisit mengutuk tindakan Israel di pemakaman, dia berkata "Saya tidak tahu semua detailnya, tetapi saya tahu itu harus diselidiki."
Al Jazeera mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan polisi Israel terhadap prosesi pemakaman melanggar semua norma dan hak internasional.
“Jaringan Media Al Jazeera mengecam kekerasan ini dengan tegas, dan meminta pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas keselamatan dan keamanan semua pelayat dan keluarga rekan kami Shireen,” katanya.
Al Jazeera juga mengatakan bahwa kekerasan seperti itu tidak akan menghalanginya untuk menemukan kebenaran.
PBB dan Uni Eropa telah mendukung penuh untuk melakukan penyelidikan atas pembunuhan Abu Akleh.
Otoritas Palestina telah menolak seruan Israel untuk penyelidikan bersama, menyebut Israel sebagai otoritas pendudukan.***