Rusia Bantah Gunakan Bom Termobarik di Ukraina

1 Maret 2022, 18:57 WIB
Rusia Bantah Gunakan Bom Termobarik di Ukraina /Reuters TV via Reuters

MEDIA TULUNGAGUNG – Rusia secara resmi membantah tuduhan bahwa angkatan bersenjatanya menggunakan bom termobarik di Ukraina.

Pada hari Senin, duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat Oksana Markarova menuduh Rusia menggunakan bom vakum di kota Okhtyrka, Ukraina timur laut.

Amnesty International dan Human Rights Watch lebih lanjut menuduh bahwa Rusia telah menyebarkan munisi cluster yang dilarang, yang diduga menggunakannya untuk menargetkan prasekolah yang berisi warga sipil.

Baca Juga: Nonton Teasing Master Takagi-san Season 3 HD Gratis, Kisah Cinta penuh Gengsi, ini Link Streamingnya

Laporan yang menuduh Rusia menggunakan munisi cluster dan vakum dalam konflik di Ukraina adalah palsu kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

"Pasukan Rusia tidak melakukan serangan apa pun terhadap infrastruktur sipil atau kompleks perumahan. Ini tidak mungkin. Kami hanya berbicara tentang demiliterisasi Ukraina, tentang fasilitas militer," kata Peskov seperti dilansir dari Sputnik News.

"Perlu diingat bahwa dalam sejumlah besar kasus yang telah Anda sebutkan, kita berbicara tentang serangan oleh unit nasionalis yang sama yang menggunakan objek sipil sebagai perisai manusia," tambahnya.

Militer Rusia dan milisi rakyat Donetsk dan Lugansk telah melaporkan beberapa contoh batalyon sukarelawan Ukraina menggunakan artileri Grad terhadap daerah perkotaan yang berisi warga sipil saat mereka mundur dari posisi mereka.

Baca Juga: Rusia Hancurkan Markas Rudal S-300 dan Jatuhkan 3 Drone Bayraktar TB-2 Milik Ukraina

Serangan serupa telah dilaporkan di kota-kota dan kota-kota di republik Donbass. Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Angkatan Darat Ukraina dan unit nasionalis mengerahkan sistem artileri dan mortir di daerah-daerah yang dibangun untuk melindungi mereka dari serangan Rusia.

Pada hari Senin, Kementerian Pertahanan menuduh Ukraina menggunakan amunisi fosfor di daerah sekitar Kiev dan dekat Bandara Gostomel dalam skala luas.

Pada hari Senin, duta besar Ukraina untuk AS menuduh Rusia menggunakan bom vakum, sejenis senjata termobarik yang mengambil oksigen untuk menciptakan ledakan yang sangat kuat, terhadap pasukan Ukraina di sebuah pangkalan militer di Okhtyrka.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan dia tidak dapat mengkonfirmasi informasi tersebut, tetapi mengatakan jika laporan itu benar, itu berpotensi menjadi kejahatan perang.

Baca Juga: Latvia Izinkan Warganya Ikut Perang di Ukraina Lawan Pasukan Rusia

Secara terpisah, Amnesty International dan Human Rights Watch menuduh pasukan Rusia menggunakan munisi cluster, termasuk menargetkan sebuah prasekolah yang berisi warga sipil.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menegaskan pada hari Selasa bahwa pasukan Rusia melakukan segala yang mungkin untuk menyelamatkan nyawa warga sipil, termasuk dengan membatasi serangan ke objek militer menggunakan senjata presisi.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Sputnik News

Tags

Terkini

Terpopuler