MEDIA TULUNGAGUNG - Sedikitnya tiga orang tewas dan 33 lainnya cedera dalam dua bom bunuh diri di ibu kota Uganda, Kampala, kata polisi, yang terbaru dalam serangkaian serangan selama sebulan terakhir.
"Sejauh ini 33 orang terluka dan lima luka parah," kata juru bicara polisi Fred Enanga dalam konferensi pers pada Selasa, menambahkan bahwa serangan itu dilakukan oleh tiga pelaku bom bunuh diri.
Ledakan satu sangat dekat dengan parlemen dan satu di dekat kantor polisi pusat membuat pekerja kantoran berlumuran darah berebut mencari perlindungan di atas pecahan kaca saat gumpalan asap putih membubung di atas area pusat kota.
Baca Juga: Ternyata Begini Awal Mula Anandhi Bertemu Shiv: Sinopsis Balika Vadhu ANTV
Seorang pembom bunuh diri tunggal melakukan ledakan pertama di dekat pos pemeriksaan di kantor polisi, yang menewaskan dua orang, kata Enanga. Kemudian dua pelaku bom bunuh diri dengan sepeda motor meledak, menewaskan satu orang lainnya.
Kyle Spencer, direktur eksekutif Titik Pertukaran Internet Uganda, mengatakan kepada AFP bahwa ledakan itu telah memicu kepanikan di antara banyak orang di dekatnya.
“Jalan menuju parlemen ditutup, ada orang yang menangis, semua orang hanya berusaha menjauh dari daerah ini,” katanya.
Baca Juga: Prediksi Angka Keberuntungan Zodiak Kamis 18 November 2021: Aquarius, Pisces, Aries dan Taurus
“Semua orang mengevakuasi gedung perkantoran dan gedung-gedung terkunci dan tidak membiarkan siapa pun masuk.” katanya menambahkan.
Asisten Inspektur Jenderal polisi Uganda Edward Ochom sebelumnya mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa “ini adalah serangan, tetapi siapa yang bertanggung jawab adalah masalah yang sedang diselidiki.”
Beberapa anggota parlemen terlihat mengevakuasi area gedung parlemen di dekatnya, menurut penyiar nasional UBC.
Baca Juga: Update! Angka Keberuntungan Zodiak Gemini, Cancer, Leo dan Virgo Hari Ini Kamis 18 November 2021
Seorang reporter saluran berita Uganda, NTV Uganda, mengatakan dia melihat potongan daging berserakan di jalan.
Stasiun itu mengatakan di Twitter bahwa Salim Uhuru, Walikota Kampala Central, telah mengkonfirmasi seorang kenalannya telah tewas dalam salah satu ledakan.
Juru bicara Palang Merah Uganda Irene Nakasiita mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya telah mengirim tim ke daerah itu.
Petugas keamanan mengerahkan anjing pelacak untuk mencari bukti di sekitar lokasi ledakan.
Tidak ada klaim tanggung jawab segera.
Polisi mengatakan mereka yakin kelompok domestik yang bersekutu dengan Pasukan Demokrat Sekutu (ADF), afiliasi dari kelompok ISIL di Afrika tengah, berada di balik serangan tersebut.
Alex Atuhaire, jurnalis di Kampala Report, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa keterlibatan pasukan Uganda dalam kegiatan penjaga perdamaian di wilayah tersebut “membuat Uganda menjadi target bagi beberapa kelompok ini.”
“Situasi di Kampala sangat sulit saat ini. Cara serangan dilakukan [menunjukkan] masalah ini sangat, sangat serius, ”kata Atuhaire.
Para pejabat Uganda telah mendesak kewaspadaan setelah serangkaian ledakan bom dalam beberapa pekan terakhir.
Satu orang tewas dan sedikitnya tujuh lainnya terluka dalam ledakan di sebuah restoran di pinggiran Kampala pada 23 Oktober. Ledakan lain dua hari kemudian di sebuah bus penumpang hanya menewaskan pelaku bom bunuh diri, menurut polisi.
ADF mengaku bertanggung jawab atas serangan restoran bulan lalu. Kelompok itu telah lama menentang aturan lama Presiden Yoweri Museveni, sekutu keamanan AS yang merupakan pemimpin Afrika pertama yang mengerahkan pasukan penjaga perdamaian di Somalia untuk melindungi pemerintah federal dari kelompok bersenjata al-Shabab.
Baca Juga: Kota-kota Di India Akan Menghapus Kedai Makanan Non-Vegetarian Dari Jalan Utama
Bahkan sebelum serangan itu, pemerintah Inggris telah memperbarui peringatan perjalanan Uganda untuk mengatakan bahwa para ekstremis “sangat mungkin mencoba melakukan serangan” di negara Afrika Timur ini.***