MEDIA TULUNGAGUNG – Dalam gelaran Piala Dunia Qatar 2022, tuan rumah memberlakukan beberapa peraturan aneh yang telah merenggut hak asasi sebgaian orang khususnya kaum LGBTQ yang akan datang dan menyaksiskan lansgung gelaran tersebut.
Bahkan perwakilan kapten-kapten tim negara peserta akan mengenakan ban kapten pelangi sebagai ujaran protes pada negara tuan rumah Piala Dunia 2022 tersebut. Namun hal ini tak ingin diikuti oleh kapten timnas Prancis Hugo Lloris.
Lloris sebelumnya mnegatakan penolakan apakah dia akan ikut serta dalam mendukung kampanye OneLove dalam semusim terakhir. Ini dilakukan untuk mempromosikan penentangan mereka terhadap aksi diskriminasi negara tuan tumah dengan ban kapten pelangi dan bentuk hati ditengah dengan tulisan One Love.
Baca Juga: Viral Di Medial Sosial karna Story di Instagram, Ketua BEM Udayana tepis Isu Provokator G20
Berikut melalui wawancara Lloris dengan AFP dikutip MEDIA TULUNGAGUNG dari laman ANTARA :
"Saya sudah sangat jelas soal ini dan saya tak mau menambahkan apa pun," kata Lloris.
Dia berujar bahwa ia ingin menunjukan respect pada negara tim tuan rumah Qatar yang mendapat sorotan dan kecaman dari media atas perlakuan mereka terhadap para pekerja asing, kaum feminis, dan komunitas LGBTQ.
"Ketika kita pun menyambut pendatang asing ke Prancis, kita selalu ingin mereka menghormati norma dan budaya kita. Saya akan melakukan hal yang sama saat pergi ke Qatar," kata dia.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Presiden Federasi Sepak bola Prancis Noel Le Graet yang menentang adanya kampanye dengan menggunakan ban kapten pelangi itu.