MEDIA TULUNGAGUNG – Piala Dunia 2022 saat ini sudah memasuki partai puncak yang hanya menyisakan tiga laga terakhir.
Dimana menyisakan tiga laga yakni, pertandingan terakhir babak semi final, perebutan tempat ketiga, dan laga final penentuan juara.
Argentina baru saja memastikan diri dengan lolos ke final usai menyudahi perlawanan Kroasia dengan 3 gol tanpa balas.
Sementara, Argentina sudah menunggu pemenang dari laga Prancis vs Maroko yang akan dimainkan pada 15 Desember 2022 dini hari.
Selain disiarkan di tv swasta Piala Dunia 2022 juga menggandeng beberapa broadcaster resmi yang mendapat izin resmi.
Namun tak sedikit pula para penonton yang menggunakan situs streaming ilegal untuk menonton Piala Dunia 2022.
Dalam hal ini Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengabarkan bahwa sebanyak 55 situs web diblokir yang secara tidak sah melakukan streaming siaran langsung Piala Dunia 2022.
Dikutip MEDIA TULUNGAGUNG dari laman ANTARA 14 Desember 2022.
Baca Juga: Menjelang Jakarta Auto Week 2023, Penylenggara Akan Gunakan Seluruh Area JCC, Ini Jadwal Resminya
Departemen tersebut menjelaskan bahwa situs-situs itu telah ditutup aksesnya setelah perwakilan FIFA mengidentifikasi situs yang digunakan untuk mendistribusikan konten yang melanggar hak cipta tanpa izin.
FIFA selaku pihak yang memegang hak eksklusif untuk Piala Dunia 2022, yang saat ini masih berlangsung dan telah mencapai tahap semifinal.
"Sementara banyak yang mungkin percaya bahwa situs web semacam itu bukan merupakan ancaman serius, pelanggaran terhadap pemegang hak atas kekayaan intelektual apa pun merupakan ancaman yang semakin besar terhadap kelangsungan ekonomi kita," kata James Harris dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dikutip MEDIA TULUNGAGUNG dari laman ANTARA pada 14 Desember 2022.
"Dampaknya bisa dirasakan di berbagai industri, dan bisa menjadi saluran untuk bentuk-bentuk kegiatan kriminal lainnya," kata Harris dikutip MEDIA TULUNGAGUNG dari laman ANTARA pada 14 Desember 2022.
Departemen Kehakiman tidak mengidentifikasi situs web yang diblokir tetapi mengatakan pengunjung situs akan diarahkan ke situs lain untuk informasi tambahan.***