Network
MEDIA TULUNGAGUNG- Buntu tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022 yang lalu, sekelompok Aremania serang Kantor Arema FC.
Akibat tragedi Kanjuruhan tersebut, ada ratusan orang yang menjadi korbannya.
Namun hingga kini, pasca tragedi Kanjuruhan itu masih menyisakan polemik bagi masyarakat luas maupun pecinta sepak bola.
Baca Juga: Dianggap Ganggu Kondusifitas Sepak Bola Indonesia, Arema FC Pertimbangkan Bubarkan Tim?
Hal tersebut disalurkan oleh sekelompok Areamania yang melakukan demo dan menuntut keadilan terkait tragedi Kajuruhan.
Dilansir MEDIA TULUNGAGUNG dari laman Instagram @timnasindonesiainfo, pada tanggal 31 Januari 2023.
Demo tersebut dilakukan di Kantor Aremania FC dengan berbagai tuntutan Aremania terhadap Kantor Arema FC.
Tak sampai di situ, sekelompok Aremania tersebut juga melakukan penyerangan langsung ke Kantor Arema FC.
Adapun beberapa tuntutan yang dilayangkan oleh Aremania adalah sebagai berikut:
- Aremania meninta Arema FC (PT AABBI) selaku klub yang amoral untuk mundur dari kompetisi Liga 1.
- Aremania menolak segala aktifitas PT AABBI atau Arema FC sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam Tregedi Kanjuruhan di seluruh wilayah Malang Raya.
- Aremania mendesak PT AABBI atau Arema FC sebagai subyek hukum (korporasi) untuk ikut berpartisipasi aktif dalam upaya usut tuntas Tragedi Kanjuruhan.
- Serta kooperatis dalam proses hukum yang berjalan.
Baca Juga: Ramalan 15 Tipe Zodiak Kalau Sedang Marah, Leo dan Capricorn Paling Serem
Selain kejadian penyerangan tersebut, dikabarkan tim Arema FC juga mengalami kalah 4x beruntun, sampai bus dilemparin batu, serta kini kantor yang dirusak akibat demo Aremania.***
