“Di hari yang sama, di FX Senayan, Sekjen PSSI bersama salah satu Exco mengumpulkan para voters tanpa diketahui ketua umumnya. Padahal, secara organisasi yang namanya Sekjen itu diangkat dan diberhentikan ketua umum PSSI. Jadi, artinya sekjen itu pastilan dan haruslah orangnya ketua umum, tapi yang terjadi ada upaya menggembosi ketua umum oleh Sekjen dan Exco,” sambungnya.
Adapun motif pengkhianatan tersebut, dikatakan oleh Bung Towel yakni mengarah pada calon ketua umum. Dimana pengkhianat tersebut menawarkan kepada pihak lain atau pihak peminat untuk menjadi ketua umum PSSI dengan cara mengumpulkan suara.
“Motifnya tentu kalau bisa mengumpulkan suara, itu yang akan ditawarkan kepada pihak lain peminat jadi ketua umum PSSI. Itulah manuvernya, itulah kasak-kusuknya, itulah kebusukannya, karena di situ mengarah calon ketua umum kepada yang lain,” beber Bung Towel.
Lebih jauh Bung Towel mengatakan jika dalam satu bulan terakhir, Irawan memang selalu terlihat sendiri.
Tak ada lagi bawahannya di PSSI yang kerap mendampingi dalam pertemuan-pertemuan, termasuk saat memantau persiapan Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2022.***