FIFA Panggil PSSI, Dunia Catat Kisruh di Stadion Kanjuruhan Sejarah Terburuk di Sepak Bola, Korban 174 Orang

- 2 Oktober 2022, 16:13 WIB
4 Sanski Kemungkinan Dijatuhkan FIFA Akibat Insiden Maut Kanjuruhan
4 Sanski Kemungkinan Dijatuhkan FIFA Akibat Insiden Maut Kanjuruhan /Tangkap Layar Twitter

MEDIA TULUNGAGUNG -  Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengatakan telah berkomunikasi dengan FIFA tentang kekisruhan fatal di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah berkomunikasi dengan PSSI  pada pertandingan Liga 1 BRI antra Arema vs Persebaya yang menewaskan sedikitnya 129 orang pada Sabtu malam.

Namun, update terbaru hingga artikel ini tayang, korban tewas telah mencapai 170 orang dan 100 lainnya luka-luka menurut keterangan Emil Dardak, Wagub Jatim merujuk data BPBD.

Baca Juga: Media Asing Soroti Kisruh Sepakbola Arema vs Persabaya, Persebaya Ucapkan Duka, 129 Nyawa Dilaporkan Melayang

Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan bahwa FIFA telah meminta laporan tentang insiden maut yang terjadi di kota Malang di tersebut dan tim PSSI telah dikirim ke lokasi untuk menyelidikinya.

Dunia telah mencatat, dalam hal ini berbagai media asing ikut menyoroti kejadian tragis itu sebagai bencana terburuk di dunia sepak bola.

"Kepanikan pada pertandingan sepak bola Indonesia Sabtu menewaskan 130 orang, yang sebagian besar terinjak hingga tewas setelah polisi menembakkan gas air mata untuk menghalau kerusuhan, menjadikannya salah satu acara olahraga paling mematikan di dunia. Kerusuhan pecah setelah pertandingan berakhir Sabtu malam dengan tuan rumah Arema FC Kota Malang Jawa Timur kalah dari Persebaya Surabaya 3-2. Kecewa setelah timnya kalah, ribuan suporter Arema yang dikenal dengan Aremania bereaksi dengan melemparkan botol dan benda lain ke arah pemain dan ofisial sepak bola," tulis media Devdiscourse, Minggu, 2 Oktober 2022.

Baca Juga: Ibu Brigadir J Ungkap Suasana Mencekam Pasca Pemakaman, Dikepung Aparat Hingga HP Disadap,Hendra Kurniawan CS?

Suporter membanjiri lapangan Stadion Kanjuruhan sebagai protes dan menuntut manajemen Arema menjelaskan mengapa setelah 23 tahun tak terkalahkan di kandang, pertandingan ini berakhir dengan kekalahan, menurut saksi mata.

Halaman:

Editor: Azizurrochim

Sumber: Devdiscourse


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x