Sedangkan untuk tim gabungan mengerahkan anjing pelacak dari K-9 Polri, SAR Dog Indonesia, dan TNI untuk mencari di sejumlah titik yang diduga terdapat jenazah.
Dalam hal ini, tim penyelamat bekerja dengan hanya menggunakan cangkul, sekop, dan linggis mulai dari pukul 08.00 hingga 12.15 WIB, sehingga pencarian korban terhambat.
Setelah tim penyelamat berhasi membongkar pagar tembok SDN Cugenang, dua unit beko milik Kementerian PUPR berhasil masuk ke lokasi longsor untuk kemudian dipakai dalam proses pencarian selanjutnya
Baca Juga: Link Live Streaming Inggris vs Usa Piala Dunia 2022, Duel Football versus Soccer
Seorang warga bernama Yasin (52) mengaku kehilangan adik kandung dan dua keponakannya yang diduga tertimbun reruntuhan rumah mereka akibat longsor.
“Suami adik saya (yang) selamat bilang kalau istrinya lagi di rumah tidur siang,” katanya.
Keluarga korban sempat mencari keberadaan mereka di rumah sakit, tetapi mereka tidak ditemukan.
“Kami sih ikhlas, tapi kalau bisa, ditemukan, supaya bisa kami kuburkan,” kata Yasin.
Sekedar informasi hingga saat ini, menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) jumlah korban meninggal akibat gempa tersebut mencapai 272 orang.***