Ramai di media sosial Twitter, netizen mengaitkan kasus kematian keluarga di Kalideres dengan kepercayaan Jainisme.
“Bagaimana kalau, keluarga yang di Kalideres itu sedang menjalankan puasa? Ada jenis puasa ekstrem, puasa Sallekhana atau Samadi Marana, biasanya dilakukan oleh pengikut Jainisme,” ucap @DeningCarlo dilihat pada Rabu, 16 November 2022.
“Berpuasa tanpa makan dan minum hingga kematian menjemput. *Ada bedak bayi dan banyak kapur barus,” kata pengguna Twitter itu lagi, masih di cuitan yang sama.
Dengan kata lain, warganet tersebut menyimpulkan ini merupakan kematian yang telah direncanakan lantaran ada penemuan kapur barus dan bedak bayi di TKP.
Baca Juga: Pengungkapan Motif Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres Semakin Terang, Digital Forensik Dilibatkan
Pasalnya, polisi mengatakan kapur barus, dan bedak tabur tersebut disinyalir digunakan korban untuk menghilangkan bau busuk dari mayat.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar sebelumnya telah membenarkan temuan benda-benda tersebut.
Apalagi menurut hasil autopsi di RS Polri Jakarta Timur, Kapolres Metro Jakbar, Kombes Pol. Pasma Royce mengatakan, keempatnya diperkirakan tewas sejak tiga minggu yang lalu secara berurutan.
"Ini dari bapaknya, ibunya, serta dari iparnya ini waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda," kata Pasma.