Geger! Dugaan Kakak Asuh dan Adik Asuh Ferdy Sambo Mainkan Peran Bebaskan Jeratan Hukum, Peran Terbongkar?

- 22 September 2022, 20:34 WIB
Akhirnya Kekuatan Kakak Asuh Ferdy Sambo Terkuak, Suami Putri Candrawathi Jumawa, Profesor Muradi: Warning
Akhirnya Kekuatan Kakak Asuh Ferdy Sambo Terkuak, Suami Putri Candrawathi Jumawa, Profesor Muradi: Warning /Tangkap layar YouTube UNCLE WIRA/

MEDIA TULUNGAGUNG - Kurang lebih dua bulan kasus tersebut berjalan, kini muncul dugaan terkait sosok kaka asuh Ferdy Sambo yang diduga terlibat dalam membantu kasus Briagdir J muncul.

Sosok kakak asuh tersebut dicurigai memiliki peran dalam kasus ferdy sambo yang menjadi tersangka kasus Brigadir J.

Orang tersebut diungkap penasihat Ahli Kapolri Bidang Keamanan dan Politik Muradi.

Baca Juga: Cek Link Resmi Nonton Drama China Kisah Rase Terbang Episode 26, Cek Langsung Informasinya di Sini!

Menurutnya, istilah kakak asuh sendiri merujuk pada anggota Polri.

Dalam kasus tewasnya Brigadir J, kini ditetapkan 5 tersangka. 4 diantaranya sudah ditahan.

Sedangkan satu lagi istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi belum ditahan karena alasan kemanusiaan.

Baca Juga: Gara-Gara Si Cantik, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Bertengkar Hebat, Kamaruddin: Yosua Tahu Rahasianya!

Prof. Muradi yakni seorang guru besar politik dan keamanan Universitas Padjajaran mengatakan Ferdy Sambo memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi.

Menurut Muradi, kepercayaan diri Ferdy Sambo yang begitu tinggi karena merasa masih memiliki power dari kakak asuh maupun adik asuhnya.

Muradi mengatakan bahwa dalam rekonstruksi, Ferdy Sambo mengaku tidak menembak dan meminta Bharada E untuk melakukan penembakan.

Baca Juga: Episode 25 Kisah Rase Terbang Sudah Tayang! Cek Link Nonton di Sini!

"Kartun rekonstruksi itu kan Bareskrim menyatakan ada FS menembak dua kali. Tapi kan begitu rekonstruksi ditolak bahwa dia tidak menembak."

"Dia tidak mengatakan ada upaya kemudian meminta Bharada E untuk melakukan penembakan, bahasanya kan bukan menembak, hajar, hajar kan gitu," ujar Muradi

Muradi menambahkan, rekonstruksi bisa memperingan hukuman seolah - olah tidak mengarahkan penembakan.

Baca Juga: Episode 25 Kisah Rase Terbang Sudah Tayang! Cek Link Nonton di Sini!

"Saya kira kemudian muncul ada upaya dari FS ini untuk memperingan hukuman seolah-olah dia tak mengarahkan upaya pembunuhan atau penembakan tadi," tambahnya.

Karena hal itulah, Muradi merasakan kepercayaan diri Ferdy Sambo karena adanya dukungan dari kakak asuh dan adik asuhnya.

"Di situ saja, dia masih merasa confidence ada dukungan dari kakak asuh maupun adik asuh," imbuhnya.

Baca Juga: Kabareskrim Polri Blak-Blakan Soal Pernikahan Ferdy Sambo dengan Si Cantik, Ungkap Pengakuan Mengejutkan?

Namun, Muradi tak menyebut siapa di balik sosok kakak asuh serta adik asuh yang dimaksudkan itu.

Tetapi, lanjut Muradi mengingatkan jika kakak asuh tersebut berperan sangat penting dalam karier Ferdy Sambo hingga melejit menjadi bintang dua.

"Dari mulai naik bintang satu, bintang dua, itu kan kakak asuhnya yang melakukan itu," tutur Muradi.

Baca Juga: Resmi Dibuka Formasi PPPK Tahun 2022, Cek Syaratnya Di Sini, Apakah Daerahmu Termasuk?

"Lumayan banyak (kakak asuh dan adik asuh), ada bintang dua, bintang satu yang aktif."

"Bahkan ada yang sudah pensiun, tapi kan nggak terlalu berpengaruh juga (terhadap perkara)," imbuhnya.

Ia pun hanya mengingatkan bahwa ada yang beking Ferdy Sambo dari kakak asuh dan adik asuh.

Sehingga, proses hukum kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Yosua dibuatnya agar tak menimbulkan perlawanan.

Baca Juga: Buntut Panjang Kasus Brigadir J, Jaringan Kuat Ferdy Sambo Di Polri Akhirnya Terkuak

Menurut Muradi, dengan Ferdy Sambo yang mengubah BAP, sama dengan dia melakukan perlawanan.

"Kenapa saya warning itu, supaya tak ada perlawanan. FS mengubah BAP tidak menembak itu bentuk perlawanan," ujarnya.

Oleh sebab itu, Muradi meminta Polri agar harus mengambil langkah sistematis terhadap sosok yang disebut sebagai kakak asuh dan adik asuh si Ferdy Sambo.

Selain itu, Muradi juga menyarankan agar kakak asuh dan adik asuh yang saat ini masih menduduki posisi strategis agar dimutasi selama proses hukum Ferdy Sambo berjalan.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Pekerja dengan Gaji Rp3,5 Juta Masih Bisa Mendapatkan BSU, Ini Kata Menaker Ida Fauziyah

"Paling tidak langkahnya harus sistematis, sehingga beberapa orang yang dianggap kakak asuh-adik asuh itu kemudian bisa kembali fokus pada organisasi, bukan orang per orang," pungkasnya.

Muradi menyarankan agar kakak asuh dan adik asuh Ferdy Sambo agar dimutasi dulu agar tak ada upaya manuver untuk memperkuat perlawanan Ferdy Sambo.

"Bahasanya kan bisa dimutasi dulu supaya tidak melakukan manuver untuk memperkuat perlawanan dari FS," jelas Muradi.

Baca Juga: Jangan Lupa Antares Season 2 Tayang Besok, 23 September 2022! Berikut Sinopsis hingga Link Resminya!

Muradi menambahkan, segera dilakukan mutasi selama proses hukum kasus Brigadir J, kalaupun tak terlibat bisa dikembalikan lagi ke posisi semula.

"Dia dimutasi atau di-grounded dululah 3 bulan (atau) 6 bulan. Kalau prosesnya berjalan dan terbukti tidak punya keterlibatan aktif, dikembalikan lagi ke posisi," tambahnya lagi.

Muradi menyebut bahwa perkara Ferdy Sambo, merupakan persoalan pribadi, sehingga jangan sampai merusak organisasi internal Polri.

Muradi berharap agar Ferdy Sambo legowo dan menjalani proses hukum, kalau tidak akan merusak institusi Polri.

Baca Juga: Peran Kakak Hingga Adik Asuh Ferdy Sambo Akhirnya Terungkap, Ferdy Sambo Bakal Lolos Jeratan Hukum?

"Kalau saya sih berharap FS legowo, sudah, jalani saja. Karena, kalau nggak, ini yang rusak organisasi," tegasnya.

Menurutnya, kalau masalah Ferdy Sambo merupakan masalah institusi maka dirinya akan memaklumi karena melibatkan banyak anggota polisi.

"Semua dirusak, semua orang terbelah. Kalau masalah FS masalah organisasi, saya kira maklum apa yang dilakukan FS meminta bantuan banyak orang," tutur Muradi.

Menurutnya, karena hal ini merupakan masalah pribadi, maka Polri harus fokus hingga masalah ini selesai dan melakukan penguatan kembali.

Baca Juga: BESOK TAYANG Antares Season 2 pada 23 September 2022! Simak Sinopsis hingga Link Resminya di Sini!

" Ini kan perlakuan yang dilakukan pribadi. Ini yang harus difokuskan Polri bahwa ini sudah selesai, Polri harus fokus penguatan lembaga lagi," ujar Muradi

Belakangan terungkap pula, siapa sosok kakak asuh Ferdy Sambo yang sebenarnya.

Dalam kasus kematian Brigadir J, kakak asuh Ferdy Sambo disebut memiliki power di Polri.

Bahkan disebut bahwa kaka asuh Ferdy Sambo kini tengah berusaha bebaskan Ferdy Sambo di kasus Brigadir J.

Kakak asuh Ferdy Sambo kini masih intens berkomunikasi dan mencari jalan keluar dari kasus pembunuhan Brigadir J ini.

Baca Juga: Kuat Ma'Ruf Dibawa ke Rumah Sakit, Tak Sadarkan Diri Usai Dihajar oleh Ferdy Sambo, Benarkah? Berikut Faktanya

Prof Muradi mengatakan bahwa Ferdy Sambo masih punya pengaruh besar di Polri, kendati saat ini dijebloskan ke penjara.

Kekuatan Ferdy Sambo di tubuh Polri, ujar Muradi tidak terlepas dari sosok seseorang yang disebut sebagai kakak asuh.

Hanya saja, Sosok kakak asuh itu kini tidak lagi menjabat di Polri.

Tetapi dia sempat menjadi salah satu pejabat inti di lembaga ini.

Baca Juga: Aksi Brigadir J Buat Ferdy Sambo Menangis di Magelang Terungkap, Susi Ungkap Jilatan Maut ke Putri Candrawathi

Sosok kakak asuh ini kata Muradi juga berperan penting dalam karir Ferdy Sambo di kepolisian.

Sampai saat ini, Ferdy Sambo dan kakak asuh ini masih intens berkomunikasi dan mencari jalan keluar dari kasus pembunuhan Brigadir J ini.

“Minggu lalu mereka (Ferdy Sambo dan kakak asuh), masih berkomunikasi. Dan yang paling vulgar ketika FS enggak mengakui menembak dalam rekonstruksi.

Buat saya implisit dia Masih Punya Power. Masih ada back up di situ,” tutur Muradi kepada wartawan Jumat 16 September 2022.

Lantaran masih punya pengaruh besar di Polri, Muradi berharap tim khusus yang menangani perkara Ferdy Sambo ikut turun memeriksa kakak asuh Ferdy Sambo yang juga pensiunan jenderal tersebut.

Baca Juga: Sosok ini Bongkar Percakapan Putri Candrawathi dengan Brigadir J di Magelang, Ternyata Isinya Bikin Ngilu

“Saya berharap (Timsus) menyentuh yang sudah pensiun, karena ini jauh punya power mengendalikan FS."

"Mantan Jenderal ini yang memberi beliau jenderal, dan sebelum pensiun juga jadikan Kadiv Propam. Saya kira itu perlu dikejar juga,” tegas Muradi.

Dia pun juga meminta agar kepolisian tak takut mengusut keterlibatan kakak asuh Mantan Jenderal ini.

Baca Juga: Kronologi Link Video Hot Durasi 2 Menit Diduga Jeje Citayam Fashion Week Viral di Media Sosial

Muradi turut menilai, langkah pengusutan keterlibatan senior kepolisian ini penting agar proses persidangan Ferdy Sambo bisa berjalan dengan mulus dan transparan.

“Itu perlu ada langkah cepat sebelum persidangan. Poin ketiga tadi, mengusut keterlibatan kakak asuh, apakah terlibat atau tidak,” ucap Muradi soal kakak asuh Sambo yang Mantan Jenderal ini.

Disamping itu, masyarakat digegerkan dengan beredarnya, kekuasaan Ferdy Sambo dalam grafik 'Kaisar Sambo dan Konsorsium 303'.

Baca Juga: Senjata Rahasia Milik Ferdy Sambo Baru Terungkap! Kapolri Diminta Waspada Serangan Balik FS

Belum diketahui pasti siapa sosok identitas asli yang menyebar grafik 'Kaisar Sambo dan Konsorsium 303'.

Namun, pasca beredarnya grafik 'Kaisar Sambo dan Konsorsium 303' tersebut tak sedikit membuat masyarakat jadi bertanya-tanya.

Bahkan, Mahfud MD pun menanggapi terkait dengan sosok Ferdy Sambo.

"Bintang dua rasa Bintang lima," ucap Menko Polhukam Mahfud MD.

Baca Juga: Viral Video Syur Diduga Jeje Seblew Beredar Luas di Media Sosial, Artis Citayam: Ya Maaf Kalau....

Selama ini publik menilai bahwa kuatnya kekuasaan Ferdy Sambo di Polri karena ada dukungan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Itu diduga karena alasan kedekatan dengan Listyo Sigit Prabowo yang memengaruhi pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir Yosua alias Brigadir J.

Belum lama Timsus Polri menetapkan Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.

Baca Juga: Indikasikan Akan Tutup Masa Jandanya, Pebalap Rio Haryanto Disebut Jadi Calon Larissa Chou: Saatnya Buka Hati

Kapolri pun sudah tak punya hubungan hierarki dengan Ferdy Sambo.

Disisi lain, juga turut beredar skema yang menunjukkan dugaan bahwa Ferdy Sambo mempunyai sebuah kerajaan yang bernama "Kerajaan Sambo."

Di dalam skema kerajaan Ferdy Sambo ini ada sejumlah nama-nama pejabat sekaligus perwira tinggi dari negara Republik Indonesia.

Bagaimana pastinya terkait kerajaan Ferdy Sambo itu masih belum dijelaskan oleh pihak Kepolisian.

Baca Juga: Miris! Buntut Kasus Brigadir J, Anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Dikabarkan Tak Sekolah Lagi?

Sejauh ini Polri masih bungkam akan isu dugaan kerajaan Ferdy Sambo yang diduga menjadi dalang penghambat tuntasnya kasus pembunuhan terhadap Brigadir J.

Profesor Muradi, Guru Besar Ilmu Politik & Keamanan dan Direktur Program Pasca Sarjana Ilmu Politik (Magister & Doktoral) di Universitas Padjajaran (UNPAD) ikut angkat bicara.

Profesor Muradi berpendapat bahwa apabila berbicara terkait kerajaan Ferdy Sambo, maka polisi harus berperilaku seadil-adilnya.

"Kalau saya beranggapan bahwa untuk kasus Brigadir J cukup sampai di situ.

Baca Juga: Profil dan Biodata Rio Haryanto, Pebalap Tampan yang Digosipkan Akan Nikahi Larissa Chou, Agama, Usia, IG

Tapi kalau kemudian kita bicara soal kerajaan atau lain sebagainya kita harus adil," ucapnya.

"Adil itu gini lho Mbak, ya dibuka juga di atas Sambo itu ada, dan kemudian itu menikmati betul apa yang dilakukan oleh Sambo. Kalau betul itu terjadi ya," tambahnya.

Profesor Muradi mengatakan istilah baru dalam kasus kerajaan Ferdy Sambo yang disebut dengan istilah kakak asuh.

Bahkan Profesor Muradi pun menyebutkan bahwa pihak Polri dan timsus ini mengetahui siapa saja orang yang terlibat dalam istilah kakak asuh tersebut.

Baca Juga: Misteri Kakak Asuh Ferdy Sambo Diduga Bantu Lepaskan Jeratan Hukum Terbongkar, IPW Singgung Idham Aziz

"Saya menyebutnya lebih elegan dengan nama kakak asuh ya. Karena kakak asuh itu ada beberapa nama, ada yang sudah pensiun, dan sekarang ada beberapa yang masih aktif yang memegang posisi strategis.

Saya kira pimpinan Polri dan timsus itu sudah tahu siapa orang-orangnya," jelasnya.

Dalam hal ini Profesor Muradi menegaskan bahwa masalahnya ada dua.

Pertama apakah memang hanya mau berhenti di kasus Brigadir J atau ingin membuka semuanya.

Baca Juga: Indikasikan Akan Tutup Masa Jandanya, Pebalap Rio Haryanto Disebut Jadi Calon Larissa Chou: Saatnya Buka Hati

Wartawan senior Hersubeno Arief melalui kanal Youtubenya Hersubeno Point pun turut serta membongkar sosok-sosok di atas Ferdy Sambo yang lebih berkuasa.

Hersubeno Arief pun memaparkan bahwa di atas Ferdy Sambo masih ada yang lebih lagi berkuasa.

Hal tersebut dikatakan Hersubeno Arief berdasarkan pernyataan penasihat dari Kapolri, Prof. Muradi.

Disebut-sebut bahwa di atas Ferdy Sambo ternyata masih ada yang lebih berkuasa, ia dijuluki sebagai kakak asuh.

Baca Juga: 7 Bulan Hubungan Putri Candrawathi dengan Kuat Maruf Terbongkar, Susi Ungkap Pesan Menohok

"Ada orang kuat di belakang Ferdy Sambo ternyata terbukti. Bukan Kapolri seperti yang diperkirakan selama ini," jelas Hersubeno.

Meski tidak menyebut namanya, Muradi mengatakan bahwa kakak asuh tersebut memang ada di dalam institusi Polri dan ada juga yang sudah di luar institusi Polri.

Dikatakan pula bahwa Ferdy Sambo bukan merupakan salah satu kepala atau pimpinan dari salah satu faksi atau bahkan geng di Polri.

Baca Juga: Kronologi Video Jenazah Tak Ada yang Mau Antar ke Pemakaman Viral di TikTok, Alasanya Bikin Ngeri

Muradi menjelaskan bahwa masyarakat perlu melihat ke belakang bagaimana Ferdy Sambo mendapatkan pangkat bintang satu pertama kalinya.

Atau berpangkat Brigjen pada 2009 di masa Kapolri Idham aziz.

"Ferdy dipromosikan menjadi Direktur Tindak Pidana Bareskrim Polri 2019.

Setahun kemudian kembali dipromosikan menjadi Kadiv Propam Polri berpangkat Irjen," kata Hersubeno Arief.

Baca Juga: Akhirnya Sosok Jenazah yang Diantar Perangkat Desa Viral di Media Sosial Terungkap, Ternyata..

"Dari situ kita lihat ada yang lebih senior dari Ferdy Sambo dan menjadi kakak asuh," tambah Hersubeno Arief.

Ferdy Sambo ialah satu dari beberapa pejabat Polri yang saat ini diarahkan oleh kakak asuh dari salah satu faksi atau geng di tubuh Polri.

Sehingga Hersubeno pun menilai apabila Timsus bisa membuktikan keterlibatan kakak asuh.

Maka penyelidikan terhadap Ferdy Sambo akan semakin mudah.

Pasalnya sampai saat ini masih terasa tarik-menarik dalam penyelidikan kasus Ferdy Sambo.

Baca Juga: Intip Gaji Panwascam Pemilu 2024, Apakah Ikut Naik Seperti Adhoc KPU?

Hal tersebut pun terlihat pada adanya grafik 'pembalasan' dari grafik 'Kaisar Sambo' serta Konsorsium 303 yang sebelumnya tersebar.

Kini tersebar pula grafik 303 versi lawan dari faksi Sambo yang diketuai oleh Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.

Yaitu yang kini masuk dalam timsus penyelidikan kasus Ferdy Sambo.

Beredarnya grafik itu hingga disinyalir sebagai 'balasan' dari geng yang masih mendukung Ferdy Sambo.***(Erfan Muchlisya Irawan/Portalnganjuk)

 

 

 

Artikel ini sebelumnya pernah tayang di Portalnganjuk.com dengan judul "HEBOH! Ferdy Sambo Disebut Percaya Diri di Kasus Brigadir J karena Dukungan Kakak Asuh dan Adik Asuh, Terkuak?"

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Portal Nganjuk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah