Ferdinan Hutahean Sindir BEM SI dengan Barisan Encok Mimisan? Sebut Korlap Dapat Rp85 Juta

- 22 Oktober 2021, 09:05 WIB
Ferdinand Hutahean memberi komentar atas Ditangkapnya Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono atas kasus dugaan gratifikasi di Dinas PUPR Banjarnegara.
Ferdinand Hutahean memberi komentar atas Ditangkapnya Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono atas kasus dugaan gratifikasi di Dinas PUPR Banjarnegara. /Instagram.com/@ferdinand_hutahaean

MEDIA TULUNGAGUNG - Demonstrasi yang dilakukan Oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta mendapat respon dari Ferdinan Hutahean.

Sebagaimana diketahui, unjuk rasa mahasiswa yang tergabung didalam BEM SI tersebut melakukan evaluasi 7 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi

Ferdinand Hutahean yang pernah menjadi kader dari Partai Demokrat menyindir BEM SI dengan memberikan Penrytaan yang meohok melaui akun twitternya.

Baca Juga: Moeldoko Temui Unjuk Rasa Mahasiswa BEM SI Hingga Terima Tuntutan, Begini 12 Isi tuntunya

Dia mengatakan bahwa BEM bukanlah Badan Eksekutif Mahasiswa sebagaimana pada umumnya melainkan adalah kepanjangan dari Barisan Encok Mimisan yang hendak melakukan demonstrasi.

“Barisan Encok Mimisan (BEM) mau demo,” kata Ferdinand Hutahaea dikutip Pikiranrakyat dari cuitan akun Twitter @FerdinandHaean3.

Seperti diketahui, nama BEM kembali ramai hari ini menjadi perbincangan nasional akan aksinya menyoal evaluasi kinerja dua tahun pemerintah Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin.

Baca Juga: Terbongkar! Kasus Rachel Vennya Libatkan Oknum TNI, Usai Pemeriksaan Dirinya Ungkap Permohonan Maaf

Dikutip Mediatulungagung dari artikel Depok Pikiranrakyat.com berjudul "Bukan Badan Eksekutif Mahasiswa, Ferdinand Sebut Bahwa BEM Adalah Barisan Encok Mimisan", dia menyindir soal aksi BEM yang mengajukan pendanaan untuk kegiatan tersebut.

Tentunya, dalam konteks demonstrasi tertuju pada seorang pimpinan.

“Ngajuin proposal ke bandar utk menyerang pak lurah,” tutur Ferdinand.

Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa dalam pengajuan tersebut, dituliskan sebanyak 2000 massa aksi dengan biaya 50 ribu per orang.

“Dlm proposal ditulis jumlah massa 2000, biaya 500 Ribu/org,” ujarnya.

Namun, menurutnya di lapangan terjadi perbedaan.

Baca Juga: 10 Twibbon Menarik dan Keren Hari Santri Nasional 2021, Cocok Dibagikan ke Media Sosial

Jumlah massa aksi yang hadir hanya berkisar 300 orang dengan memakan biaya total 15 juta untuk kegiatan demonstrasi.

“Ternyata yg hadir cm 300 org dgn total biaya demo 15 Jt,” katanya.

Lebih lanjut, dia pun mengatakan bahwa dari hasil itu terdapat sebuah keuntungan materi yang akan didapat karena adanya perbedaan jumlah dalam pengajuan anggaran dengan realita di lapangan.

“Lumayan korlap dpt 85 Jt dibagi lg ke pengurus. Bergaya deh di setarbak,” tutur Ferdinand.***(Husni Abu Bakar/Depok Pikiranrakyat.com)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x