Banyaknya Kematian Pekerja Asal NTT, Pemerintah Pusat Alokasikan Rp100 Miliar Untuk Pembangun BLK di NTT

- 22 Agustus 2021, 16:34 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena. /Antara./

MEDIA TULUNGAGUNG – Untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), pemerintah merencanakan pembangunan Balai Latian Kerja (BLK) di wilayah Nusa Tenggara Timur(NTT).

Hal tersebut disampaikan oleh, Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI Melki Laka Lena, sebagaimana dikutip Media Tulungagung dari Antara, 22 Agustus 2021.

Melki Laka Lena mengatakan, bahwa pembangunan tersebut rencananya akan dilaksanakan secepatnya di tahun 2021 ini.

Ia juga menyampaikan bahwa, anggaran yang sudah siapkan pemerintah untuk membangun BLK tersebut berkisar Rp100 Miliar.

Baca Juga: Masyarakat Saat Ini Bisa Mengetahui Ketersedian Vaksin di Wilayahnya Dengan Cara Mengakses vaksin.kemkes.go.id

"Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran yang begitu besar untuk mendukung pembangunan BLK di NTT. BLK ini dibangun sebagai tempat pelatihan kerja bagi calon tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri maupun dalam negeri, sehingga memiliki keterampilan bekerja," ujar Melki Laka Lena ketika dihubungi dari Kupang, Minggu.

Melki Laka Lena mengatakan hal itu dilatarbelakangi tingginya kasus kematian tenaga kerja asal NTT di Malaysia yang mencapai 445 orang sejak tahun 2013-2016.

Menurut Melki, pembangunan BLK sangat dibutuhkan di Provinsi NTT, karena menjadi salah satu daerah pemasok calon tenaga kerja ke luar negeri yang sangat tinggi.

Baca Juga: Maia Estianty Akui Sudah Tak Lagi Muda, Ia Siap Jika Harus Ditinggal Pergi Irwan Mussry dan Kembali Menjanda

Ia mengatakan, BLK yang segera dibangun pada 2021 itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas pelatihan kerja yang sangat memadai.

"Setelah ada BLK, maka para calon tenaga kerja yang hendak bekerja di luar negeri bisa mengikuti pelatihan kerja di BLK, sehingga saat dikirim bekerja di luar negeri setiap calon tenaga kerja sudah siap bekerja karena tekah memiliki keterampilan bekerja," ujar Melki.

Menurut politisi asal Provinsi NTT itu, kehadiran BLK itu juga sebagai upaya Pemerintah dalam mencegah terjadinya kasus pengiriman tenaga kerja ilegal ke luar negeri yang belum dibekali keterampilan kerja.

Baca Juga: Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro Mengungkapkan Pandemi Akan Melandai Tahun Depan

Dia mengatakan, banyak tenaga kerja dari Provinsi NTT yang bekerja di Malaysia belum didukung keterampilan bekerja baik, sehingga mendapat perlakuan yang kurang manusiawi di negara itu.

"Apabila sudah memiliki keterampilan bekerja, maka tentu proses rekrutmen untuk bekerja di luar negeri dilakukan dengan prosedur yang berlaku. Kita harapkan para pencari kerja di NTT memanfaatkan fasilitas BLK untuk ikut pelatihan keterampilan bekerja, sehingga memiliki keterampilkan bekerja yang baik," ujarnya pula.***

Editor: Muhammad Irfan Masruri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x