MEDIA TULUNGAGUNG – Ajang Piala Dunia AFF 2022, sudah digelar sejak Desember 2022 lalu.
Dalam hal ini, Tim Garuda Indonesia termasuk salah satu pejuang gelar piala ini.
Perjuangan Timnas Indonesia menuai hasil setelah mampu mengepakkan sayap dari serangan tim Kamboja, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Baca Juga: Viral Pemuda Rawat Ibu yang Gangguan Jiwa di Rumah Mewah Tanpa Listrik dan Air, Begini Kisahnya
Sehingga, Timnas Indonesia menjadi pejuang Final Four atau babak semi-final, dimana dalam pertarungan tersebut para tim sepak bola memperebutkan posisi untuk menuju babak selanjutnya yakni babak final.
Adapun babak semi-final Piala AFF 2022 terdiri dari empat tim yakni Timnas Indonesia, Tim Vietnam, Tim Malaysia, dan Tim Thailand.
Dilansir MEDIA TULUNGAGUNG dari laman Instagram @timnasindonesiainfo, pada tanggal 4 Januari 2023.
Dalam hal tersebut, Pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo, mengungkapkan bahwa dirinya meminta pengamanan yang ketat dari PSSI agar kejadian teror terhadap tim Thailand tidak terulang kembali.
Baca Juga: Semakin Tegang, Masa Penahanan Berakhir 9 Januari 2023, Ferdy Sambo CS Tidak Akan Dibebaskan?
“Sebelunya, VFF memiliki persyaratan untuk memastikan keamanan pemain kami dan semua tim tamu lainnya saat bermain di luar negeri,” ujar Park Hang-seo.
Selain itu, dirinya juga memaklumi atas kejadian atau teror yang terjadi yakni suporter atau fans yang bersikap berlebihan kepada tim lawan.
“Setiap turnamen pasti ada fans gila seperti itu. Kadang mereka bersikap berlebihan, tanpa alasan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Park Hang-seo mengatakan bahwa timnya membutuhkan perlindungan selama pertandingan di Indonesia, dan menjamin perlindungan terhadap tim Indonesia saat betandang ke Vietnam selama pertarungan semi-final.
Baca Juga: Pertemuan Ibu Bharada E dengan Keluarga Brigadir J: Kami Sangat-sangat Berduka Cita
“Saya tidak begitu tahu situasi Thailand seperti apa, tetapi jika demikian, maka Vietnam harus menanyakan masalah ini saat pergi ke luar negeri,” beber pelatih Vietnam tersebut.
“Tim tandang membutuhkan perlindungan di Indonesia dan mereka datang ke Vietnam, kami akan memiliki tanggung jawab untuk melindungi mereka,” tandasnya.***