MEDIA TULUNGAGUNG - Beberapa hari lalu lima tersangka kasus Brigadir J hadir dalam proses rekonstruksi peristiwa kasus pembunuhan Brigadir J.
Rekonstruksi peristiwa digelar Polri pada Selasa, 30 Agustus 2022 lalu di rumah dinas Ferdy Sambo di kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta.
Namun pada saat rekonstruksi berlangsung terdapat dua versi berbeda dalam adegan saat momen penembakan.
Versi pertama merupakan keterangan dari tersangka Bharada Richard (Bharada E).
Baca Juga: Pengacara Sampaikan Kondisi Bharada E Saat Masuk TKP Duren Tiga: Kemarin Agak Trauma Tetapi...
Versi Kedua berasal dari keterangan yang diberikan oleh Ferdy Sambo.
Dalam hal ini perbedaan versi yang disampaikan oleh Ferdy Sambo membuat Bharada E terpancing emosinya detik itu juga.
Richard mengatakan bahwa kejadian tersebut bermula darinya yang mengeluarkan pistol dari sakunya, kemudian menodongkan pistol ke arah Brigadir J yang berdiri di depan tangga.
Di depan Bharada E, posisi Brigadir J seperti hendak berjongkong, menunduk dan memohon dengan membuka kedua telapak tangannya di depan dada seolah meminta agar tidak ditembak.
Baca Juga: Bharada E Sempat Trauma Masuk TKP Duren Tiga, Pengacara: Kalau Kami di Posisi Ini Juga Pasti Sulit
Kejadian penembakan tersebut disaksikan oleh Sambo, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf. Atas perintah yang diberikan Sambo, Bharada E lantas mendaratkan tembakannya ke tubuh Brigadir J. Brigadir J pun langsung tewas tersungkur di samping tangga.
Akan tetapi, Sambo mengatakan versi yang berbeda dengan Bharada E. Hal ini sontak mengundang amarah Bharada E ketika mendengarkan kesaksian yang dilontarkan Sambo berbeda dengan kejadian aslinya.
Dalam rekonstruksi versi Sambo, pemeran Bharada E dan dua tersangka lain yakni Bripka RR dan Kuat Ma’ruf diperagakan oleh pemeran pengganti.
Kejadian ini bermula ketika pemeran Brigadir J berdiri di depan tangga. Lalu pemeran Bharada E berdiri di hadapan Brigadir J dengan menodongkan pistol. Saat itu, Sambo terlihat berdiri di samping Bharada E.
Adapun pemeran Bripka RR dan Kuat Ma’ruf terlihat berdiri di belakang Bharada E dan Sambo pada saat itu.
Tidak lama kemudian Sambo memerintahkan Bharada E maju mendekat ke arah Brigadir J untuk mendaratkan tembakannya.
Sementara, Brigadir J mundur sambil kedua tangannya membuka di depan dada, seolah menghindar dan meminta agar dirinya tidak ditembak. Bharada E pun menembaknya dan Brigadir J tersungkur di lantai dekat tangga.
Kemudian Sambo mengambil pistol milik Brigadir J yang berada di saku pinggangn Brigadir J. Lalu Sambo menembaki tembok untuk merekayasa bahwa ada kejadian baku tembak antara polisi dan polisi di rumahnya.
Meskipun terdapat perbedaan versi, rekonstruksi tetap berjalan dengan memperagakan kedua versi tersebut.
Sebelumnya artikel ini tayang di PIKIRAN RAKYAT berjudul "Aneh, Ini Dua Versi Penembakan Brigadir J Saat Rekonstruksi".***