MEDIA TULUNGAGUNG – Beberapa hari yang lalu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa suspek hepatitis di Indonesia berjumlah 15 kasus.
“Sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus (suspek). Di dunia paling besar di Inggris 115 kasus, Italia, Spanyol dan Amerika Serikat,” ujarnya.
Hal tersebut dikatakan saat dirinya menyampaikan keterangan pers di Jakarta pada Senin sore.
Baca Juga: Ramalan Denny Darko Ungkap Masa Depan Hepatitis Misterius di Indonesia, Sebut Menelan Banyak Korban
Bahkan hepatitis akut ini telah menyebar di beberapa negara termasuk Indonesia yang dapat menyebabkan kematian.
Dikutip oleh MEDIA TULUNGAGUNG dari laman PMJ News pada 10 Mei 2022.
mengatakan bahwa kematian bisa dicegah dengan menemukan gejala hepatitis misterius yang tidak diketahui pasti penyebabnya sejak awal.
Ia menyarankan agar para orang tua dapat meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan sejumlah tindakan pencegahan.
Baca Juga: Hepatitis Akut Misterius, Ramalan Denny Darko: Waspada Agar Tidak Menyesal Selamanya
Langkah awal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit hepatitis misterius ini adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Selain itu jangan lupa memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi, pastikan makanan atau minuman dalam kondisi matang.
"Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang," ujar Hanifah Oswari.
Dokter spesialis anak ini juga menjelaskan gejala awal hepatitis akut yakni mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan.
Setelah itu gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna gelap.
Para orang tua diminta untuk waspada dan segera membawa anak ke fasilitas kesehatan apabila mengalami beberapa tersebut.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan diagnosis awal dari dokter.
Hanifah mengingatkan jangan sampai menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran.
Sebab, kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi hepatitis sudah sangat berat.
Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil," tuturnya.
"Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat," sambungnya.***