Buya Yahya menegaskan jangan sampai kata-kata itu keluar ketika terpapar penyankit menular tertentu, contohnya virus corona.
“Wong virus itu halus sekali kok. Bisa jadi dia yang menularkan terlebih dahulu, cuma dia lebih kebal,” katanya.
Sebagai contoh, misalnya dalam sebuah keluarnga seorang suami membawa virus. Sampai di rumah istrinya tertular dan jatuh sakit.
“Istrinya di rumah lemah. Cuma karena suaminya lebih kuat secara waktu berbeda,” ungkapnya.
Si istri itu kemudian sakit parah dan akhirnya meninggal. Tak berselang lama si suami juga sakit parah dan ikut meninggal dunia.
“Apa kata orang secara dohir, ‘suaminya tertular istrinya’,” contoh Buya Yahya.
Menurutnya, inilah prasangka yang harus dihilangkan karena membuat hati sedih.
“Yang menularkan yang memindahkan adalah Allah. Penyakit itu tidak menular dengan dirinya sendiri,” jelasnya.
Lebih lanjut Buya Yahya mengatakan jika memang ada penyakit menular maka semua orang akan sakit, tapi buktinya tidak semuanya sakit.