Baca Juga: Wanita Dengan Mata Minus Tidak Bisa Melahirkan Dengan Normal? Begini Penjelasan Ahli
Parahnya ketika kedua Bani tersebut merasa kemewahan dunia tidak cukup untuk dipersandingkan dan dipamerkan, mereka mendatangi kuburan dan menghitung jumlah anggotanya yang telah wafat.
Mereka melakukan hal tersebut untuk membuktikan bahwa jumlah anggotanya jauh lebih banyak dibandingkan dengan anggota suku, distrik, kelompok yang lainnya.
"Tuh di alam kubur pun mayat anggota kami masih lebih banyak daripada suku lain, lantas Bani Sahm pun melakukan hal serupa dan berkata anggotanya jauh lebih banyak dibandingkan Bani Abdu Manaf," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Dikutip Mediatulungagungdari artikel Portaljember.com berjudul "Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukum Orang yang Suka Pamer Kekayaan, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Jahiliyah", Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa menurut Imam Muqatil dan Imam Al Kalbi dari kejadian tersebut menghadirkan respon cepat dari Allah SWT dengan menurunkan satu surah yaitu surah At Takatsur.
Ustadz Adi Hidayat menambahkan jika nikmat, harta, benda yang dititipkan oleh Allah SWT adalah bekal ibadah yang akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT bukan untuk dijadikan ajang kepameran di dunia.
Baca Juga: Biodata Lengkap Sarah Tuffahati Pemeran Widi di Little Mom: Akun Instagram, Youtube Hingga Karier
"Bahwa seluruh nikmat yang dititipkan oleh Allah itu seyogyanya adalah bekal ibadah yang akan dibawa pulang dan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT" ujar Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat juga menyayangkan apabila ada seorang muslim yang gemar pamer harta dan ingin menampilkan kesan paling hebat, paling kaya, paling punya nilai karena hal tersebut merupakan salah satu sifat orang jahiliyah.
"Sangat tidak diharapkan apalagi jika ada seorang muslim yang menampilkan harta kekayaannya, lantas hanya ingin dibandingkan dengan orang lain,"