Maulid Nabi Muhammad SAW, Bagimana Hukumnya dalam Alquran dan Hadits, Simak Penjelasan Syeh Ali Jaber

6 Oktober 2021, 07:51 WIB
Syekh Ali Jaber menjelaskan mengenai maulid nabi Muhammad SAW. /Instagram/Ummu_Fahad_Ali_Jaber

MEDIA TULUNGAGUNG – Maulid nabi merupakan suatu hari kelahiran nabi Muhammad SAW.

Maulid nabi menjadi suatu hari keagamaan yang diperingati setiap tahunnya.

Maulid nabi dalam kalender Hijriah, kelahiran Rasulullah ini diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal dimana pada saat kelahirannya jatuh hari Senin.

Pada tahun ini maulid nabi akan jatuh bertepatan pada tanggal 19 Oktober mendatang.

Namun apakah merayakan Maulid Nabi adalah suatu kewajiban? Sunnah atau tidak ada penjelasan resmi dalam kitab Al Quran maupun hadits?

Baca Juga: Tidur Siang Mempunyai Manfaat Sangat Banyak Jika Dilakukan Secara Benar, Berikut Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Almarhum Syekh Ali Jaber menjelaskan hal ini dalam ceramahnya tentang Maulid Nabi.

Disebutkan jika di dalam Al Quran memang tidak ada penjelasan ayat yang menerangkan tentang Maulid Nabi Muhammad SAW.

Bukan hanya di Al Quran, hal ini kata Syekh Ali Jaber juga tidak ada dalam kutipan hadits manapun.

"Maulid Nabi Muhammad SAW memang tidak ada di dalam Al Quran, tidak ada dalam hadits," kata Syekh Ali Jaber dikutip dari akun YouTube Jendela Islam.

Beliau pun menerangkan meskipun tidak ada dalam kitab dan firman Allah, alasan mengapa sebagian ulama membolehkan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut.

Syekh Ali Jaber juga mengungkapkan jika memang tak semua ulama yang membolehkan, ada yang boleh ada yang tidak. Tetapi keduanya sama-sama benar dan boleh dilakukan tergantung pilihan dan keyakinan masing-masing orang.

"Tapi kenapa sebagian ulama ada yang membolehkan ada yang tidak membolehkan? Dua-duanya benar itu tidak bisa disalahkan," tambah Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Untuk Memeriahkan Maulid Nabi Muhammad Pada 19 Oktober 2021, Silahkan Download 10 Link Twibbon Ini

Kita tidak boleh menghakimi orang-orang yang tidak ikut merayakan Maulid Nabi karena punya pemahaman sendiri.

Ungkap Syekh Ali Jaber itu adalah hak mereka dan terserah untuk ikut atau tidak. Sebagaimana dilansir Media Tulungagung dari Portal Jember pada artikel yang berjudul “Tidak Merayakan Maulid Nabi Apakah Boleh? Ini Kata Syekh Ali Jaber yang Memang Tak Ada di Hadits dan Al Quran”.

"Yang tidak membolehkan itu punya dasar. Mohon maaf saya ikut ayat yang jelas. Kalau tidak ada ayat yang jelas menunjukkan boleh maulid, saya tidak ikut maulid. Ya terserah," lanjut Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Program Beasiswa Atas Nama Almarhum Chadwick Boseman Dihadirkan Oleh Netflix

Sementara itu yang tidak boleh dilakukan adalah menyalahi orang yang puasa Senin Kamis sebagaimana sunnah Rasulullah SAW. Namun jika tidak ikut Maulid Nabi tidak menjadi masalah.

"Tapi jangan salahi orang yang punya dasar hadits Rasulullah ketika puasa hari Senin. Jelas Rasulullah lahir Hari Senin. Tujuannya apa? Rasulullah meningkatkan ibadah puasa dengan hari kelahirannya," terang Syekh Ali Jaber.*** (Nurul Hidayati/Portaljember.com)

 

Editor: Muhammad Irfan Masruri

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler