Cacar Monyet Akan Menjadi Pandemi? Begini Penjelasan WHO: Kami Tidak Tahu

- 2 Juni 2022, 06:54 WIB
Ilustrasi Cacar Monyet
Ilustrasi Cacar Monyet /pixabay.com/geralt/

MEDIA TULUNGAGUNG - Beredar informasi bahwa cacar monyet akan menjadi pandemi spertihalnya Covid-19.

Kendatipun demikian, pihak berwenang yakni Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tidak mengetahui pasti masa depan virus tersebut.

Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak percaya wabah cacar monyet di luar Afrika akan menyebabkan pandemi.

Baca Juga: Mengejutkan! Biden Kirimkan Roket Canggih ke Ukraina, Sebut Dapat Membidik Rusia dengan Tepat dan Cepat

Dirinya menambahkan bahwa masih belum jelas apakah orang yang terinfeksi yang tidak menunjukkan gejala dapat menularkan penyakit.

Lebih dari 300 kasus yang dicurigai dan dikonfirmasi dari monkeypox, penyakit yang biasanya ringan yang menyebar melalui kontak dekat yang menyebabkan gejala seperti flu dan ruam yang khas, telah dilaporkan pada bulan Mei, sebagian besar di Eropa.

WHO sedang mempertimbangkan apakah wabah tersebut harus dinilai sebagai "potensi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" atau PHEIC.

Baca Juga: Ramalan dan Angka Keberuntungan Zodiak Aquarius, Pisces, Aries dan Taurus Kamis 2 Juni 2022

Deklarasi seperti itu, seperti yang dilakukan untuk COVID-19 dan Ebola, akan membantu mempercepat penelitian dan pendanaan untuk mengatasi penyakit tersebut.

Ditanya apakah wabah cacar monyet ini berpotensi berkembang menjadi pandemi, Rosamund Lewis, pimpinan teknis cacar monyet dari Program Darurat Kesehatan WHO mengatakan:

"Kami tidak tahu tapi kami rasa tidak."

"Saat ini, kami tidak khawatir dengan pandemi global," tambahnya. Strain virus yang terlibat dalam wabah dipahami membunuh sebagian kecil dari mereka yang terinfeksi, tetapi sejauh ini tidak ada kematian yang dilaporkan.

Baca Juga: Apa itu HIMARS? Sistem Roket Canggih yang Dikirim AS ke Ukraina

Sebagian besar kasus muncul di Eropa daripada di negara-negara Afrika Tengah dan Barat di mana virus itu endemik, dan sebagian besar tidak terkait dengan perjalanan.

Oleh karena itu, para ilmuwan sedang mencari apa yang mungkin menjelaskan peningkatan kasus yang tidak biasa ini, sementara otoritas kesehatan masyarakat menduga ada beberapa tingkat penularan di masyarakat.

Beberapa negara telah mulai menawarkan vaksin untuk menutup kontak dari kasus yang dikonfirmasi.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini