Astaga! Komet Langka C2022 E3 ZTF Bakal Terlihat Di Indonesia Awal Februari, Begini Penjelasan BRIN

- 12 Januari 2023, 07:20 WIB
ilusterasi komet, fenomena alam yang terjadi bulan Februari 2023
ilusterasi komet, fenomena alam yang terjadi bulan Februari 2023 /ELG21/ Pixabay/


MEDIA TULUNGAGUNG – Pada awal Bulan Februari, diprediksi akan ada komet langka C/2022 E3 (ZTF), yang melintas di dekat Bumi, dengan jarak sekitar 42.472.000 km dari bumi.

ZTF merupakan singkatan dari Zwiky Transient Facility, yang merupakan nama dari fasilitas pengamatan astronomi dengan medan pendang yang lebar, yang menggunakan kamera yang terhubung dengan teleskop Samuel Oschi di Observatorium Palomar, California, Amerika Serikat.

Fenomena komet langka tersebut akan terlihat di Indonesia, yang pastinya mengundang masyarakat seluruh masyarakat Indonesia penasaran dan ingin menyaksikan hal tersebut.

Baca Juga: Wow! Berbagai Event Internasional yang Menunggu Timnas Indonesia di Tahun 2023, Apa Saja?

Lebih lanjut, Peneliti Pusat Riset Antartika Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Andi Pengerang, mengungkapkan bahwa komet C/2022 E3 (ZTF), hanya melintas satu kali dalam seumur hidup, karena orbitnya berbentuk hiperbola.

Dilansir MEDIA TULUNGAGUNG dari laman Antara, pada tanggal 12 Januari 2023.

Orbit hiperbola adalah orbit yang mempunyai kelonjongan atau eksentrisitas lebi besar dari satu, sehingga membentuk kurva terbuka di kedua titik fokusnya.

Sedangkan untuk kebalikannya, yakni orbit parabola merupakan orbit memiliki nilai kelonjongannya bernilai satu, dan orbit elips adalah orbit yang memiliki kelonjongan 0-1.

Hal tersebut, berbeda dengan narasi yang beredar, yakni terkait periode komet yang diduga terakhir kali muncul saat zaman Neanderthal atau 260 ribu tahun silam.

Baca Juga: Tanggal 12 Janauri 2023 Hari Apa? Ada Hari Kerja Keras Hingga Tragedi Kelam Haiti Tewaskan Ratusan Ribu Orang

Sebenarnya, komet langka ini diamati untuk pertama kalinya pada 10 Juli 2021.

Namun, menurut Andi, periode lintasan komet C/2022 E3 (ZTF) ini tidak dapat ditentukan meskipun hariannya dapat ditentukan, karena bentuk orbit hiperbola yang terdapat dua titik lenyap yang letaknya berada di jarak tek terhingga.

“Ada kemungkinan komet ini tidak berasal dari awan oort, gudangnya komet dan asteroid transneptunus di sabut kuiper, melainkan dari tata surya lain, yang berarti, komet ini diduga adalah komet antarbintang (interstellar) seperti oumuamua,” ungkap Andi pada Rabu, 11 Januari 2023.

Andi mengungkapkan kejadian komet langka C/2022 E3 (ZTF), diperkirakan akan terjadi antara tanggal 1 dan 2 Februari 2023 sekitar pukul 00.32 WIB di Indonesia.

Baca Juga: Link Live Streaming Ac Milan vs Torino di Coppa Italia, 12 Januari 2023 Pukul 03.00 WIB

“Saat melintas dekat bumi, komet ini sudah dapat disaksikan diseluruh Indonesia sejak 1 Februari pukul 18.30 hingga 2 Februari pukul 02.30 waktu setempat dari arah utara dekat konstelasi Camelopardalis,” ungkap Andi.

Selain itu, untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, komet langka itu mencapai titik tertingginya pukul 21.53 WIB dengan ketinggian 11,9 derajat. Saat mencapai titik terdekat, komet C/2022 E2 (ZTF) terlihat di arah utara dengan ketinggian 7,4 derajat.

Sedangkan untuk wilayah Indonesia bagian Timur, diprediksi komet akan terbenam saat mencapai titik terdekat dengan bumi, untuk di wilayah yang berpopulasi cahaya sangat rendah di daerah pedalaman hingga di pedesaan, komet dapat dilihat langsung dengan mata telanjang.

Sementara itu, untuk di wilayah yang berpopulasi cahaya sedang di daerahpinggir kota hingga di perkotaan, cukup sulit untuk melihat komet dengan mata telanjang.

Baca Juga: Apa Itu Hari Kesehatan Berat Badan yang Diperingati 12 Januari 2023? Berikut Sejarahnya dan Maknanya

Pada tanggal 29 Januari 2023, komet akan terlihat dua kali, yakni saat tengah malam dan pada pukul 23.00 waktu setempat, dan pada 30 Januari pukul 21.00 waktu setempat dari arah Utara dekat konstelasi Draco.

Sedangkan pada 31 Januari 2023, komet akan terbit pada pukul 19.00 waktu setempat dari arah Utara dekat konstelasi Camelopardalis, dan akan terbit sekitar tengah malam di arah Utara dekat konstelasi Ursa Minor pada 29 Januari 2023.

Untuk tanggal 1 Februari, penampakan awal komet selalu terjadi setelah matahari terbenam, karena waktu terbit komet terjadi sebelum matahari terbenam.

Komet langka C/2022 E3 (ZTF) dapat diamati tanpa menggunakan alat bantu optik untuk daerah pedalaman dan pesedan hingga 13 Februari, mulai pukul 18.30 hingga 01.00 waktu setempat dari arah Utara hingga Barat dekat konstelasi Taurus.

Komet ini, berkulminasi di arah Utara pada pukul 19.00 waktu setempat dengan ketinggian 64,2 derajat untuk DKI Jakarta dan sekitarnya.***

Editor: Zaris Nur Imami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x