"Awan seperti itu terkadang terjadi ketika roket membawa satelit ke orbit," katanya.
“Ketika propelan dikeluarkan dari belakang, Anda memiliki apa yang pada dasarnya adalah air dan karbon dioksida yang secara singkat membentuk awan di ruang angkasa yang diterangi oleh matahari,” kata Easther.“
Geometri orbit satelit dan juga cara kita duduk relatif terhadap matahari – kombinasi dari hal-hal itu tepat untuk menghasilkan awan yang tampak benar-benar aneh yang terlihat dari Pulau Selatan,” tuturnya.
Easther mengatakan roket yang dimaksud kemungkinan adalah peluncuran Globalstar dari SpaceX , yang dikirim perusahaan ke orbit rendah di lepas pantai Cape Canaveral di Florida pada hari Minggu 19 Juni 2022.
Burns pun menduga spiral itu kemungkinan sebuah roket, setelah membaca tentang fenomena serupa pada 2009, ketika peluncuran rudal Rusia menyebabkan spiral biru besar di atas Norwegia.
“Tidak ada dari kami yang pernah melihat hal seperti itu sebelumnya. Itu spektakuler,” kata Burns.***(Rully Nuril Huda/Pikiranrakyat.com)
Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiranrakyat.com dengan judul "Astronom Dibikin Panik oleh Munculnya Cahaya Spiral Biru di Langit Selandia Baru"