Gempa Bumi dan Tsunami Potensi Terjadi di Beberapa Wilayah Jawa Barat ini, Garut Miliki Kerawanan Tinggi

- 19 Januari 2022, 10:44 WIB
Foto: Tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi di jepang juga dapat menyebabkan bencana yang tak kalah ngeri/YouTube Jepang Membangun Pelindung Sepanjang 400 Km untuk Mencegah Dampak Tsunami
Foto: Tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi di jepang juga dapat menyebabkan bencana yang tak kalah ngeri/YouTube Jepang Membangun Pelindung Sepanjang 400 Km untuk Mencegah Dampak Tsunami /

MEDIA TULUNGAGUNG - Lembaga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)mencatat 25 wilayah di Pulau Jawa yang rawan terkena bencana gempa bumi dan tsunami (tsunamigenik).

 

Lantas apakah Tsunamigenik itu, dirangkum mediatulungagung dari Jurnal geologi Indonesia, berikut penjelasanya.

Tsunamigenik adalah suatu kejadian di alam yang berpotensi menimbulkan tsunami.

Baca Juga: Innalillahi, Habib Kribo Dikabarkan Meninggal Usai Diamuk Massa, Begini Faktanya

Kejadian tersebut berupa terganggunya air laut oleh kegiatan-kegiatan gunung api, gempa bumi, longsoran pantai dan bawah laut, dan sebab-sebab lainnya.

Berdasarkan sejarah, di Selat Sunda telah berkali-kali terjadi bencana tsunami yang tercatat dalam katalog tsunami.

Tsunami yang terjadi ini disebabkan oleh beberapa fenomena geologi, di antaranya erupsi gunung api bawah laut Krakatau yang terjadi tahun 416, 1883, dan 1928; gempa bumi pada tahun 1722, 1852, dan 1958; dan penyebab lainnya yang diduga kegagalan lahan berupa longsoran baik di kawasan pantai maupun di dasar laut pada tahun 1851, 1883, dan 1889.

Baca Juga: Apa Itu Tsunamigenik? Begini Penjelasan Hingga Catatan 25 Wilayah Indonesia Berpotensi Gempa dan Tsunami

Kondisi tektonik Selat Sunda sangat rumit, karena berada pada wilayah batas Lempeng India-Australia dan Lempeng Eurasia, tempat terbentuknya sistem busur kepulauan yang unik dengan asosiasi palung samudera, zona akresi, busur gunung api dan cekungan busur belakang.

Palung Sunda yang menjadi batas pertemuan lempeng merupakan wilayah yang paling berpeluang menghasilkan gempa-gempa besar.

Adanya kesenjangan kegiatan gempa besar di sekitar Selat Sunda dapat menyebabkan terakumulasinya tegasan yang menyimpan energi, dan kemudian dilepaskan setiap saat berupa gempa besar yang dapat menimbulkan tsunami.

Sepanjang sejarah letusan, busur gunung api bawah laut Krakatau telah mengalami empat tahap pembangunan dan tiga tahap penghancuran.

Setiap tahap penghancuran mengakibatkan terjadinya tsunami dengan kemungkinan potensi peristiwa serupa akan terjadi antara tahun 2500 hingga 2700.

Baca Juga: Hukuman Mati Herry Wirawan Pemerkosa 13 Santriwati Ditembak Dibagian Jantung, Cek Faktanya Disini

Kondisi geologi dasar laut Selat Sunda yang labil, terutama disebabkan oleh perkembangan struktur geologi aktif yang membentuk terban, juga berpotensi menimbulkan bencana longsor apabila dipicu oleh di sekitar Teluk Semangko dan Teluk Lampung, merupakan faktor lain yang dapat menimbulkan bencana longsor terutama apabila dipicu oleh curah hujan yang tinggi antara bulan Desember hingga Februari.

Lebih jauh lagi, bahwa apabila material longsoran jatuh ke laut, meskipun sangat kecil dan bersifat lokal dapat juga berpotensi mengakibatkan tsunami.

Diberitakan sebelumnya, Sementara itu terdapat 5 wilayah di Jawa Barat yang rawan terhadap gempa bumi dan tsunami.

Baca Juga: Umur 24 Tahun Viral dan Trending di Twitter, ini Sosok Nur Afifah Balqis yang Dinobatkan Koruptor Termuda

Daerah tersebut meliputi Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Pangandaran.

Dari lima kabupaten rawan tsunamigenik itu, Kabupaten Garut memiliki probalitas tertinggi kejadian tsunami di pantai dengan tinggi lebih dari 3 meter dalam satu tahun dengan probabilitas 4,9 persen.***

Editor: Zaris Nur Imami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini