Kronologi Penyitaan Lato-Lato Viral TikTok oleh Pemerintah Mesir, Berikut ini Alasanya

- 1 Januari 2023, 15:45 WIB
Ilustrasi Layo Lato yang pernah disita pemerintahan Mesir
Ilustrasi Layo Lato yang pernah disita pemerintahan Mesir /Maria Nofianti / PORTAL PURWOKERTO

MEDIA TULUNGAGUNG – Permainan tradisional lato-lato belakangan ini kembali diperbincangkan oleh khalayak masyarakat.

Viralnya permainan lato-lato menimbulkan rasa penasaran bagi orang yang belum pernah mencoba memainkan permainan tersebut.

Permainan lato-lato diminati oleh para bocil-bocil sampai orang dewasa. Ada yang sekedar iseng sampai ada yang serius dan dibikin perlombaan.

Baca Juga: Inilah yang Harus Diwaspadai Timnas Indonesia saat Melawan Filipina di Piala AFF 2022, Salah Satunya Long Ball

Ternyata permainan lato-lato, bukan permainan tradisional asli Indonesia. Namun lato-lato sebenarnya merupakan permainan tradisional yang berasal dari Amerika Serikat.

Adapun nama aslinya adalah Clackers Balls Toys yang awalnya dikenal dan dimainkan oleh anak-anak daerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Makassar hingga beberapa daerah di Pulau Jawa sejak era tahun 90-an.

Mainan sederhana yang terdiri dari dua bola keras di ujung seutas tali, dan dipegang bagian tengah talinya untuk dimainkan yang menimbulkan benturan suara.

Baca Juga: Tragedi Nahas Tahun Baru 2023, 4 Wisatawan Asal Kediri Terseret Ombak di Pantai Prigi

Dilansir MEDIA TULUNGAGUNG dari laman Instagram @matanajwa, pada tanggal 1 Januari 2023.

Dari suara itulah mainan ini berasal, dimana ada yang bilang permainan tersebut bernama lato-lato, katto-katto, maupun etek-etek.

Sedangkan dalam bahasa Inggris lato-lato tersebut disebut klik-klaks atau clacker.

Dimana clacker sendiri sangan populer di Amerika Serikat di era 60-an sampai dengan 70-an.

Baca Juga: Daftar Film Drama Korea dengan Ranting Tertinggi Sepanjang Tahun 2022, Beserta Pemeran Utamanya

Namun sayangnya pada tahun 1971, Badan Pengawas Makanan dan Obat negeri itu mengeluarkan peringatan bahaya clackers, yang merujuk 4 kasus cedera akibat serpihan clackers.

Bahkan tahun 1985, 4.600 clacker juga di tarik dari peredaran di Arizona. Meski sempat tidak populer lagi, clacker seperti enggan untuk dilupakan.

Sehingga pada tahun 1990-an, mainan ini naik daun lagi dan mendapat sisi politisi juga ketika 2017 mainan ini di Mesir yang dapat julukan ‘Pendulum Sisi’ atau ‘Bola-nya Sisi’ yang merujuk dari nama Abdel Fattah al-Sisi yang merupakan Jenderal militer yang jadi presiden.

Namun setelah mengkudeta Presiden Morsi pada tahun 2013, terjadi penyitaan clacker yang terdiri dari rubuan clackers disita.

Baca Juga: Jordi Amat Tidak Dapat Dimainkan di Pertandingan Melawan Filipina, Begini Penyebabnya

Selain itu, Menteri Pendidikan waktu itu juga mengarahkan guru untuk menyita clackers karena dinilai dan disebutnya ofensit atau serangan.

Lebih lanjut, cara kerja permainan lato-lato adalah dengan cara menyeimbangkan dua bola berbahan dasar kayu atau plastik dengan bantuan tali atau benang.

Selanjutnya pemain harus membenturkan kedua bola dengan menggunakan tangan untuk menggerakkan naik turun secara seimbang dan terus berbenturan secara berulang-ulang dan menimbulkan suara tek-tok yang nyaring.

Untuk menentukan pemenang dalam permainan tradisional lato-lato ini adalah siapa yang mampu bertahan paling lama dalam mengayunkan bola tersebut.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Instagram @matanajwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x