“Jika perang terus berlanjut tentu akan berpengaruh pada program terkait dengan obat untuk penanganan pandemic. Saya kira-kira makna kunjungan juga terkait ini,” ujarnya.
Selain itu, baginya sinyal politik luar negeri Indonesia yang ditunjukkan Jokowi seolah diterima dengan lapang oleh kedua pihak konflik.
Dalam hal ini Jokowi yang netral dianggap mampu memberikan keuntungan dalam pengambilan peran sebagai juru damai.
“Turki pernah (mencoba), Israel pernah, Perancis pernah tetapi mereka tidak tulus, mereka memihak. (Sementara) kita dalam posisi netral dan sejak awal kita memiliki konsistensi sikap yang seperti itu,” ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Kunjungi Ukraina dengan Pengamanan Ketat, Fadli Zon: Berlebihan!
Keberhasilan pemulihan ekonomi yang dimaksud sudah terlihat, sejak timbulnya inisiatif pembukaan koridor suplai pangan, tepat setelah Jokowi berkunjung ke Kyiv dan Moskow.
Sebelumnya artikel ini tayang di PIKIRAN RAKYAT berjudul "Pakar: Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina Berpeluang Pulihkan Ekonomi Dunia".*** (Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat).***