Negara G7 Akan Gelontorkan Dana Infrastruktur Senilai US$600 Miliar untuk Melawan China

- 27 Juni 2022, 22:02 WIB
Usai bertemu, negara-negara G7 meluncurkan rencana infrastruktur senilai US$600 miliar untuk melawan China.
Usai bertemu, negara-negara G7 meluncurkan rencana infrastruktur senilai US$600 miliar untuk melawan China. /Al Jazeera

Biden mengatakan ratusan miliar dolar tambahan dapat berasal dari bank pembangunan multilateral, lembaga keuangan pembangunan, dana kekayaan negara dan lainnya.

Eropa akan memobilisasi 300 miliar euro (US$317 miliar) untuk prakarsa selama periode yang sama guna membangun alternatif berkelanjutan untuk skema Inisiatif Sabuk dan Jalan China, yang diluncurkan Presiden China, Xi Jinping pada 2013, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan pada pertemuan itu.

Baca Juga: Rekomendasi Masakan Hari Raya Idul Adha 2022 Chef Devina Hermawan: Resep Membuat Daging Cabai Hijau

Para pemimpin Italia, Kanada dan Jepang juga berbicara tentang rencana mereka beberapa di antaranya telah diumumkan secara terpisah. Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson tidak hadir tetapi negara mereka juga berpartisipasi.

Skema investasi China melibatkan pembangunan dan program di lebih dari 100 negara yang bertujuan untuk menciptakan versi modern dari jalur perdagangan Jalur Sutra kuno dari Asia ke Eropa.

Pejabat Gedung Putih mengatakan rencana itu hanya memberikan sedikit manfaat nyata bagi banyak negara berkembang, dan itu menjebak negara-negara penerima dalam utang dan dengan investasi yang lebih menguntungkan China daripada tuan rumah mereka.

Baca Juga: Rekomendasi Resep Masakan Hari Raya Idul Adha 2022: Cara Membuat Rawon Daging Sapi

Biden menyoroti beberapa proyek unggulan, termasuk proyek pengembangan tenaga surya senilai US$2 miliar di Angola dengan dukungan dari Departemen Perdagangan, Bank Ekspor-Impor AS, perusahaan AS AfricaGlobal Schaffer, dan pengembang proyek AS Sun Africa.

Bersama dengan anggota G7 dan Uni Eropa, Washington juga akan memberikan bantuan teknis sebesar US$3,3 juta kepada Institut Pasteur de Dakar di Senegal dalam mengembangkan fasilitas manufaktur multi-vaksin skala industri, fleksibel di negara itu yang pada akhirnya dapat menghasilkan COVID-19 dan vaksin lainnya, sebuah proyek yang juga melibatkan UE.

Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) juga akan memberikan komitmen hingga US$50 juta selama lima tahun ke Dana Insentif Penitipan Anak global Bank Dunia.

Halaman:

Editor: Azizurrochim

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x