Media Tulungagung - Sebuah Restoran Terapung, Jumbo Floating Restaurant di Hong Kong yang menjadi landmark ikonik selama hampir 50 tahun telah tenggelam ke kedalaman Laut China Selatan.
Restoran Terapung berukuran jumbo itu terbalik hampir seminggu setelah proses untuk menariknya ke lokasi yang dirahasiakan.
Restoran Terapung tersebut mengalami kerugian bagi pemegang saham setelah ditutup sejak 2020 karena pandemi virus corona dan akan membutuhkan perawatan senilai jutaan dolar untuk renovasi.
Aberdeen Restaurant Enterprises mengatakan bahwa restoran terbalik pada hari Sabtu ketika menghadapi cuaca kondisi buruk.
Air mulai masuk ketika melewati Kepulauan Paracel, juga dikenal sebagai Kepulauan Xisha, di Laut Cina Selatan.
“Terlepas dari upaya perusahaan penarik yang bertanggung jawab atas perjalanan untuk menyelamatkan kapal, sayangnya kapal itu terbalik pada hari Minggu,” ujar pernyataan tersebut, dilansir Media Tulungagung dari Independent, Selasa, 21 Juni 2022.
Baca Juga: Ulang Tahun Ke-61, Jokowi: Seumur-umur Baru Kali Ini Dirayakan