Bencana gempa bumi yang melanda bagian timur negara itu pada Rabu pagi merusak atau menghancurkan 10.000 rumah dan juga melukai sekitar 2.000 orang.
Akibatnya, gempa membebani sistem kesehatan negara yang rapuh dan menjadi ujian besar bagi pemerintah Taliban.
Organisasi bantuan mengeluh bahwa, dahulu otoritas Taliban telah mencoba mengalihkan bantuan ke daerah dan orang-orang yang mendukung pandangan mereka atau bahkan menyita barang untuk didistribusikan sendiri dan mengklaim kredit.
Baca Juga: Holywings Minta Maaf ke Publik dan Minta Doa Masyarakat Atas Kasus Hukum Mereka
Khan Mohammad Ahmad, seorang pejabat senior Taliban di provinsi Paktika yang dilanda bencana mengatakan organisasi internasional yang membantu upaya bantuan tidak akan diganggu.
“Apakah itu WFP, UNICEF atau organisasi lain, komunitas internasional atau PBB mereka akan melakukan distribusi sendiri,” kata Khan, seperti dilansir Media Tulungagung dari AlJAzeera, Minggu, 26 Juni 2022.
“Orang-orang yang bertanggung jawab dari Imarah Islam ada di sini. Anggota kami akan selalu bersama mereka [untuk membantu],” tambahnya.
Baca Juga: Media Asing Soroti Jokowi yang Akan Berkunjung ke Ukraina, Sebut Popularitas Presiden Makin Turun
Seperti diketahui, Afghanistan sering dilanda gempa bumi, terutama di pegunungan Hindu Kush dekat pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan India.
Pengiriman bantuan menjadi lebih sulit karena gempa melanda daerah yang sudah terkena dampak hujan lebat, menyebabkan longsoran batu dan tanah longsor yang menyapu dusun-dusun yang bertengger di lereng gunung.