Media Tulungagung – Pasukan militer Israel telah membunuh seorang pria Palestina berusia 53 tahun di dekat tembok pemisah di kota Qalqilya di utara Tepi Barat.
Korban, yang diidentifikasi sebagai Nabil Ahmed Ghanem oleh Kementerian Kesehatan Palestina, ditembak mati pada hari Minggu, 19 Juni 2022 di dekat desa Jaljulia.
Dia adalah penduduk kota Nablus di Tepi Barat utara.
Baca Juga: Donal Trump Peringatkan Perang Dunia III, Jika AS Terus Kirim Bantuan Militer Ke Ukraina
Dilansir Media Tulungagung dari AlJazeera, Minggu, 19 Juni 2022, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan penembakan hari Minggu adalah eksekusi lapangan.
Kantor berita Wafa melaporkan bahwa Ghanem telah tertembak ketika mencoba melintasi tembok pemisah.
Dia termasuk di antara puluhan ribu warga Palestina Tepi Barat yang secara teratur mencari pekerjaan di Israel.
Baca Juga: Viral! Tukang Pulsa Ini Naik Haji, Ungkapkan Kekaguman Salat Jumat Di Masjid Nabawi
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan pasukan telah menembak seorang tersangka yang merusak pagar keamanan yang oleh Palestina dan banyak organisasi hak asasi manusia telah dijuluki sebagai dinding apartheid.
Pengadilan Internasional di Den Haag memerintahkan Israel untuk meruntuhkan tembok itu setelah memutuskan itu illegal.
Namun demikian, tembok yang sangat membatasi gerak Palestina itu tetap ada.
Setiap hari sekitar 165.000 orang Palestina menyeberang dengan izin ke Israel untuk bekerja, menurut serikat pekerja Palestina.
Beberapa memiliki izin untuk bekerja di Israel sementara yang lain berusaha untuk menyeberang tanpa izin.
Tidak jelas apakah Ghanem memiliki dokumen yang diperlukan untuk menyeberangi pos pemeriksaan.
Jenazahnya dibawa oleh otoritas Israel ke Meir Medical Center di Kfar Saba, Israel.
Pembunuhan Ghanem terjadi di tengah lonjakan kekerasan Israel-Palestina.
Lebih dari 60 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel tahun ini, banyak dari mereka dalam serangan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Setidaknya 19 orang telah tewas di Israel dalam serangan oleh orang-orang Palestina sejak Maret.
Secara terpisah, bentrokan pecah pada hari Minggu di dekat pos pemeriksaan militer di barat daya Tulkarm, di barat laut Tepi Barat. Sumber keamanan mengatakan kepada Wafa bahwa lima warga Palestina ditangkap.
Pasukan Israel juga menangkap 13 warga Palestina setelah menyerbu kota Bartaa, barat daya Jenin.
Baca Juga: Bungkus Night: Acara Bermuatan Sensual di Jaksel yang Pasang Tarif Rp250.000 Dibubarkan Polisi
Direktur Klub Tahanan di Jenin, Montaser Sammour, mengatakan kepada Wafa bahwa serangan itu menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal.
Bulan lalu, jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh dibunuh oleh pasukan Israel saat meliput serangan di Jenin.
Anggota komunitas internasional telah mengutuk pembunuhannya dan terus menyerukan penyelidikan independen.
Baca Juga: Siti Zuhro Soroti Koalisi Partai Menuju Pilpres 2024: Pada Mumet Semua
Shireen bersama Al Jazeera selama 25 tahun, meliput kisah pendudukan Israel.***