Network
MEDIA TULUNGAGUNG – Rusia menegaskan akan melanjutkan serangan ke Ukraina hingga tujuan mereka tercapai.
Militer Rusia dan sekutu mereka di Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk memulai operasi militer skala besar yang bertujuan untuk demiliterisasi Ukraina Kamis lalu.
Operasi itu dimulai setelah berminggu-minggu meningkatnya serangan penembakan, mortir, penembak jitu dan sabotase oleh angkatan bersenjata Ukraina dan batalyon sukarelawan ultra-nasionalis di Donbass.
Baca Juga: Rusia Bantah Gunakan Bom Termobarik di Ukraina
Tujuan utama dari operasi militer Rusia di Ukraina adalah pertahanan negara terhadap ancaman militer yang diciptakan oleh Barat, dan pasukan Rusia akan melanjutkan misi sampai mereka mencapai tujuan yang dinyatakan untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah menegaskan.
Berbicara pada hari Selasa, 1 Maret 2022, Shoigu mengatakan bahwa militer Rusia tidak keluar untuk menduduki wilayah Ukraina, dan menekankan bahwa pasukan melakukan segala yang mungkin untuk menyelamatkan nyawa warga sipil, termasuk dengan membatasi serangan hanya pada objek militer menggunakan senjata presisi.
"Hal utama bagi kami adalah untuk melindungi Federasi Rusia dari ancaman militer yang ditimbulkan oleh negara-negara Barat, yang mencoba menggunakan rakyat Ukraina dalam pertempuran mereka sendiri melawan negara kami," katanya seperti dilansir dari Sputnik News.
Shoigu memuji angkatan bersenjata untuk keberanian dan kepahlawanan mereka, dan hati-hati dan profesional dalam melaksanakan tugas yang diberikan selama operasi.
Baca Juga: Rusia Hancurkan Markas Rudal S-300 dan Jatuhkan 3 Drone Bayraktar TB-2 Milik Ukraina
Shoigu mengatakan, pihak Ukraina telah menunjukkan bahwa mereka tidak ragu menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia, termasuk dengan mengerahkan sistem artileri, senjata berat dan mortir kaliber besar di dekat daerah pemukiman, sekolah dan taman kanak-kanak.
