Pejabat AS Ungkap Invasi Skala Penuh Rusia ke Ukraina, Sebut Mencapai 70 Persen

- 7 Februari 2022, 12:45 WIB
Ilustrasi Persiapan invasi Rusia terhadap Ukraina. /PIXABAY/Defence-Imagery
Ilustrasi Persiapan invasi Rusia terhadap Ukraina. /PIXABAY/Defence-Imagery /

MEDIA TULUNGAGUNG - Pejabat AS mengatakan Rusia tengah mempersipakan incasi dalam skala penuh.

Rusia telah membangun 70 persen dari pembangunan militer yang dibutuhkan untuk meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina

Dilansir dari Washington Post dan New York Times, Selama enam jam pertemuan tertutup pekan lalu, para pejabat diperingatkan oleh anggota senior pemerintahan Presiden Joe Biden bahwa di antara kemungkinan yang paling agresif adalah merebut ibu kota Kyiv dengan cepat.

Baca Juga: Potensi Perang Darat Rusia dengan Ukraina, ini 5 Hal yang Harus Diketahui

Meskipun pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan analis intelijen tidak percaya bahwa Presiden Rusia Vladmir Putin telah membuat keputusan akhir untuk menyerang.

Mereka memperingatkan sebanyak 50.000 kematian warga sipil dan hingga 25.000 tentara Ukraina tewas jika Rusia melanjutkan.

Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mempertanyakan laporan media AS.

“Jangan percaya ramalan apokaliptik. Ibukota yang berbeda memiliki skenario yang berbeda, tetapi Ukraina siap untuk perkembangan apa pun. Saat ini, Ukraina memiliki tentara yang kuat, dukungan internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kepercayaan Ukraina pada negara mereka. Musuh ini seharusnya takut pada kita, bukan kita,” kata Kuleba.

Baca Juga: Skenario Perang Rusia dengan Ukraina Hingga Penggulingan Zelenskyy , Menlu Tuding Akibat Inggris dan AS

Berkaitan dengan itu, Kelompok hak Amnesty Internasional dan Dewan Pengungsi Norwegia telah memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir eskalasi militer antara Ukraina dan Rusia dapat mengakibatkan krisis pengungsi baru, menggusur jutaan orang dari Ukraina timur dan wilayah yang dikendalikan oleh pasukan pro-Rusia.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x