MEDIA TULUNGAGUNG - Amerika Serikat telah mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengadakan pertemuan darurat.
Desakan tersebut untuk membahas uji coba peluncuran rudal balistik jarak menengah Korea Utara
Korea Utara mengkonfirmasi bahwa mereka telah menembakkan "rudal balistik jarak menengah" Hwasong-12 pada hari Minggu.
Hal tersebut memicu kekhawatiran bahwa negara bersenjata nuklir itu dapat melanjutkan pengujian jarak jauh.
AS juga telah mengusulkan untuk memberlakukan larangan perjalanan PBB dan pembekuan aset pada lima orang itu, tetapi China dan Rusia memblokir upaya itu di Dewan Keamanan pada 20 Januari.
Jepang dan Korea Selatan sama-sama mendeteksi peluncuran rudal balistik jarak menengah (IRBM) yang dicurigai pada Minggu pagi, dengan mengatakan itu adalah ancaman bagi keamanan regional.
Baca Juga: Amerika Serikat Klaim Tembakan Rudal ke Houthi Dalam Serangan Abu Dhabi
Pada hari Selasa, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengutuk peluncuran akhir pekan dan mendesak Korea Utara "untuk berhenti mengambil tindakan kontraproduktif lebih lanjut", kata seorang juru bicara PBB.
“Ini melanggar moratorium yang diumumkan DPRK pada 2018 atas peluncuran semacam ini, dan jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan,” kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq, menggunakan nama resmi untuk Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).