Korban Tewas Anak-anak Selama Perang Yaman Mencapai Tonggak Sejarah Suram 10.000, Simak Selengkapnya

- 19 Oktober 2021, 21:26 WIB
Ilustrasi Anak
Ilustrasi Anak /Yuni Astuti/Pexels

MEDIA TULUNGAGUNG – Lebih dari 10.000 anak di Yaman telah tewas atau terluka dalam kekerasan yang terkait dengan perang bertahun-tahun, ungkap juru bicara Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).

Penghitungan yang diverifikasi dari operasi pelaporan dan pemantauan Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan apa yang pasti merupakan jumlah yang kurang dari jumlah sebenarnya karena lebih banyak kematian dan cedera anak tidak tercatat.

juru bicara UNICEF James Elder mengatakan jumlah baru berjumlah empat anak yang terbunuh atau cacat setiap hari, sebuah "tonggak memalukan" sejak koalisi pimpinan Saudi campur tangan dalam perang pada tahun 2015.

Baca Juga: Mendengar Pernyataan Teuku Ryan, Ria Ricis Langsung Menangis dan Kembalikan Cincin Tunangannya

PBB telah lama menganggap Yaman tempat perang berlanjut pada akhir 2014 setelah pemberontak mengambil alih ibu kota, Sanaa sebagai rumah bagi krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Negara di Semenanjung Arab menghadapi masalah gabungan dari konflik yang berkepanjangan, kehancuran ekonomi dan layanan sosial dan kesehatan yang runtuh, serta program bantuan PBB yang kekurangan dana.

Baca Juga: Taliban Undang Turki untuk Berperan Aktif di Afghanistan, Terutama dalam Masalah Pembangunan

Lebih dari empat dari lima anak membutuhkan bantuan kemanusiaan, yang berjumlah sekitar 11 juta anak, kata UNICEF. Menurut angka PBB, total 3.455 anak-anak tewas dan lebih dari 6.600 terluka dalam pertempuran di Yaman antara 15 Maret 2015 dan 30 September tahun ini.

Selain kekerasan, Penatua mengatakan banyak orang Yaman kelaparan bukan karena kekurangan makanan tetapi karena kekurangan uang untuk membelinya.

Halaman:

Editor: Muhammad Irfan Masruri

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah