Mata Uang Rial Milik Iran Jatuh Bebas Di Tengah Ketidakpastian Ekonomi, Mencapai 280 Ribu Per Dolar Amerika

- 29 Agustus 2021, 11:10 WIB
Ilustrasi mata uang dollar
Ilustrasi mata uang dollar /Sharon McCutcheon/Unsplash

MEDIA TULUNGAGUNG - Rial mata uang Iran telah jatuh ke titik terendah baru, di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi, meningkatnya inflasi di negara itu, dan konflik di negara tetangga Afghanistan.

Mata uang asing menguat terhadap rial yang masih muda pada hari Sabtu, dengan nilai dolar AS melintasi tanda kritis 280.000 dan mencapai 283.000 di pasar terbuka Teheran.

Ini adalah nilai terendah mata uang Iran yang tercatat sejak Oktober lalu ketika menyentuh level terendah dalam sejarah 310.000.

Baca Juga: Omar Hassan Abu Al-Nile, Bocah 12 Tahun Asal Palestina Ditembak Pasukan Israel di Sela-Sela Demonstrasi

Turbulensi di pasar valas Iran terjadi di tengah transisi politik, dengan menteri ekonomi baru dan mantan anggota parlemen konservatif, Ehsan Khandouzi, mengambil alih pada Kamis.

Masih ada spekulasi atas penunjukan kepala baru bank milik negara Iran, yang menurut pengamat memiliki dampak signifikan terhadap kebijakan valas.

Bank Sentral Iran sering melakukan intervensi di pasar valas melalui biro pertukarannya.

Amin Sabooni, seorang analis ekonomi senior dan editor di harian bisnis terkemuka Iran Financial Tribune, mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) bahwa faktor-faktor yang bertanggung jawab atas penurunan rial termasuk kekurangan mata uang asing, lubang menganga dalam anggaran fiskal, inflasi kronis, pencetakan uang bank sentral. mesin bekerja sepanjang waktu, dan tidak ada peta jalan ekonomi dari pemerintah baru.

Baca Juga: UNHCR Memperingatkan 500 Ribu Warga Afghanistan Bisa Melarikan Diri Melintasi Perbatasan Pada Akhir Tahun

"Saya punya perasaan bahwa tren baru-baru ini bisa menjadi devaluasi rial secara de facto," tegasnya.

Halaman:

Editor: Muhammad Irfan Masruri

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini