Soal Perkembangan Islam di China, Xi Jinping Tegaskan Peningkatan Urusan Agama: Diandalkan Secara Politis

18 Juli 2022, 15:28 WIB
Xi Jinping /Reuters

 

MEDIA TULUNGAGUNG - Perkembangan Islam di China tengah direspon oleh Presiden China Xi Jinping.

Presiden China Xi Jinping mengutarakan pendapatanya perihal perkembangan Islam saat berkunjung di Xianjiang.

Untuk diketahui, Xinjiang adalah daerah yang mayoritas penduduknya berlatar belakang etnis minoritas Muslim Uighur.

Baca Juga: Lirik Lagu Melawan Restu Viral di TikTok, Mahalini: Kisah Tak Selamanya

"Kami menjunjung tinggi prinsip perkembangan Islam dalam konteks dan memberikan bimbingan secara aktif untuk mengadaptasikan agama dengan masyarakat sosialis," katanya.

Sebelumnya Xi melakukan kunjungan kerja selama empat hari ke Xinjiang pada 12-15 Juli 2022.

Dilansir dari ANTARA, kunjungan terakhir Xi ke daerah yang berbatasan langsung dengan Mongolia, Rusia, Kazakhstan, Uzbekistan, Afghanistan, Pakistan, dan India itu pada 2014.

Baca Juga: Lirik Lagu I'm Sorry Goodbye Krisdayanti Viral, Populer Dinyayikan Nathalie Holscher: Maafkan Aku Harus Pergi

Xi menginstruksikan adanya peningkatan kemampuan dalam mengatur urusan agama guna memastikan perkembangan di bidang keagamaan berjalan dengan stabil.

"Kami harus bisa melatih tim dari partai dan pejabat pemerintah yang ahli Marxisme namun bisa memahami persoalan agama, akrab dengan urusan agama, dan berkompeten dalam keterlibatan dan pembinaan tokoh agama sehingga dapat diandalkan secara politis dan berakhlak mulia," katanya.

Dengan begitu, lanjut dia, figur tersebut dapat berperan aktif saat-saat kritis, mampu membina para peneliti agama yang memiliki prestasi akademik, berpandangan Marxisme terhadap isu-isu keagamaan, dan mampu berinovasi.

Baca Juga: Pengacara Veranosiliyana Bongkar Kelakuan Buruk Sirajuddin di Belakang Zaskia Gotik: Ada Perempuan Lain yang..

"Kami harus bisa memastikan terpenuhinya tuntutan para penganut agama dan menggalang mereka berada di dalam naungan partai dan pemerintahan," kata Xi menambahkan.

Dunia internasional menyoroti Xinjiang terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Beijing terhadap Uighur.

Namun Beijing membantahnya dengan dalih sebagai upaya deradikalisasi dan de-ekstremisasi bernuansa agama karena Xinjiang memiliki catatan berbagai peristiwa terorisme dan separatisme.

Dalam kunjungan tersebut Xi didampingi Sekretaris CPC Komite Xinjiang Ma Xingrui dan Gubernur Xinjiang Erkin Tuniyaz yang beretnis Uighur.

Baca Juga: RESMI Dibuka Prakerja Gelombang 37, Pahami Syarat dan Tata Cara Pendaftaran yang Benar Berikut Ini!

Orang nomor satu di China tersebut bertemu dan berbincang secara langsung dengan warga di beberapa daerah di Xinjiang yang dikunjunginya.

"Semua kelompok etnis di Xinjiang tidak bisa dipisahkan dari anggota keluarga bangsa China," kata Xi.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler