Rusia dan China Makin Lengket, Mereka Buka Jembatan Lintas Batas untuk Jalur Perdagangan

11 Juni 2022, 06:10 WIB
Jembatan penghubung Rusia-China /

 

Media Tulungagung - Rusia dan China telah membuka jembatan lintas batas baru di sebelah Timur yang mereka harapkan akan semakin memperkuat perdagangan.

Jembatan yang menghubungkan kota Blagoveshchensk di Rusia ke kota Heihe di China di seberang Sungai Amur, yang dikenal di China sebagai Heilongjiang panjangnya sekitar 1 km dan menelan biaya sekitar 19 miliar rubel (US$342 juta).

Dalam pembukaan jalur tersebut, Rusia dan China menandainya dengan sebuah pertunjukan kembang api.

Baca Juga: Jam Berapa dan Di Mana Nonton Siaran Langsung Semifinal Indonesia Masters 2022? Berikut Linknya

Untuk simbolisnya, truk pengangkut barang dari kedua ujung melintasi jembatan dua jalur yang dihiasi dengan bendera kedua negara.

Pihak berwenang Rusia mengatakan jembatan itu akan mendekatkan Moskow dan Beijing dengan meningkatkan perdagangan setelah mereka mengumumkan kemitraan tanpa batas pada Februari.

“Di dunia yang terpecah saat ini, jembatan Blagoveshchensk-Heihe antara Rusia dan China membawa makna simbolis khusus,” kata Yuri Trutnev, perwakilan Kremlin di Timur Rusia, seperti dilansir Media Tulungagung dari Aljazeera, Sabtu, 11 Juni 2022.

Baca Juga: Hasil Indonesia Masters 2022: 4 Wakil Pebulutangkis Indonesia Berhasil Melaju Ke Babak Semifinal

“China ingin memperdalam kerja sama praktis dengan Rusia di semua bidang,” kata Wakil Perdana Menteri China, Hu Chunhua pada pembukaan.

Menteri Transportasi Rusia, Vitaly Savelyev mengatakan jembatan itu akan membantu meningkatkan perdagangan bilateral tahunan menjadi lebih dari satu juta ton barang.

Menurut keterangan BTS-MOST, perusahaan yang membangun jembatan di sisi Rusia, jembatan itu telah dibangun sejak 2016 dan selesai pada Mei 2020, tetapi pembukaannya tertunda karena pembatasan COVID-19 lintas batas.

Baca Juga: Pangkalan TNI AL Batam Tangkap Kapal Tanker Ilegal Milik Panama yang Melintas di Perairan Indonesia

BTS-MOST mengatakan lalu lintas barang di jembatan itu akan memperpendek jarak perjalanan barang-barang China ke Rusia barat hingga 1.500 km (930 mil).

Kendaraan yang melintasi jembatan harus membayar biaya tol 8.700 rubel (US$150), harga yang diperkirakan akan turun karena biaya tol mulai mengimbangi biaya konstruksi.

Rusia mengatakan pada bulan April bahwa pihaknya memperkirakan arus komoditas dengan China akan tumbuh dan perdagangan dengan Beijing akan mencapai US$200 miliar pada tahun 2024.

Baca Juga: TNI AL Tangkap Kapal Tanker Ilegal, Minta Uang Sebagai Tebusan? Media Asing Soroti Ini

China adalah pembeli utama sumber daya alam dan produk pertanian Rusia.

China telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina dan telah mengkritik sanksi Barat terhadap Moskow.***

Editor: Azizurrochim

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler