MEDIA TULUNGAGUNG - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) rilis cara mencegah penularan cacar monyet.
Kemunculan virus Monkeypox atau Cacar Monyet yang mulai menyebar kini menjadi buah bibir berbagai media.
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang termasuk dalam anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae.
Baca Juga: Denmark Konfirmasi Kasus Virus Monkeypox atau Cacar Monyet, Jangkiti Orang Dewasa
Dalam hal ini sebanyak 11 negara telah melaporkan kasus kemunculan cacat monyet atau Monkeypox.
Dikutip oleh MEDIA TULUNGAGUNG dari laman PMJ News pada 24 Mei 2022.
Namun, sejatinya seseorang dapat mengurangi risiko tertular dengan membatasi kontak dengan orang yang dicurigai atau dikonfirmasi terpapar monkeypox.
Baca Juga: Wajib Tahu! Begini Awal Mula Kemunculan Penyakit Monkeypox hingga Ditularkan Pada Manusia
Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, jika memang perlu melakukan kontak fisik dengan seseorang yang menderita cacar monyet dikarenakan alasan tertentu, upayakan orang yang terinfeksi mengisolasi diri dan menutupi setiap lesi (luka) kulit mereka.
Ruam dapat ditutup dengan menggunakan pakaian yang digunakan.
Selain itu, gunakan masker medis jika harus berdekatan dengan penderita terutama jika batuk atau memiliki luka di mulutnya.
Baca Juga: Awas Virus Monkeypox Dapat Masuk Melalui Saluran Pernapasan, Berikut Cara Pencegahannya!
"Anda harus memakai satu masker juga. Hindari kontak kulit ke kulit bila memungkinkan dan gunakan sarung tangan sekali pakai jika Anda memiliki kontak langsung dengan lesi," demikian laporan WHO.
"Kenakan masker saat menangani pakaian atau tempat tidur apa pun jika orang tersebut tidak dapat melakukannya sendiri," sambungnya.
Selanjutnya jangan lupa untuk teratur mencuci tangan dengan menggunakan air dan pembersih tangan.
Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol, terutama setelah kontak dengan orang yang terinfeksi.
Hal ini juga harus dilakukan ketika menyentuh pakaian mereka, seprai, handuk, dan barang atau permukaan lain yang telah disentuh atau bahkan telah bersentuhan dengan penderita.
Anda juga harus menggunakan alat makan yang berbeda dengan penderita.
Saat mencuci pakaian penderita gunakan air hangat serta deterjen. Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang terkontaminasi dan buang limbah yang sudah terkontaminasi dengan tepat.***