Network
Baca Juga: Hotman Paris Angkat Bicara Soal Dugaan Kasus KDRT Venna Melinda: Dia Trauma
Sedangkan Venna Melinda menjelaskan kronologi kejadian dan mengaku mengalami pendarahan pada bagian hidungnya.
Pada saat kondisi berdarah-darah, Venna mengambil handphonenya yang berada di dalam kamar. Namun tangan Venna justru ditarik oleh Ferry Irawan hingga akhirnya ia bisa berhasil meloloskan diri.
"Pada saat saya berdarah-darah, seharusnya dia tidak menghalang-halangi saya untuk meminta bantuan. Saya waktu itu berdarah begitu banyak, saya ambil handphone, mau ambil telepon, tangan saya ditarik. Kemudian saya berhasil keluar, Qadarullah itu Allah yang membuat saya bisa lari sedemikian kencang," tutur Venna Melinda.
Venna pun menceritakan bagaimana dirinya keluar dari kamar hotel dan meminta tolong kepada petugas hotel saat kejadian KDRT. Dirinya juga sempat bertemu petugas kebersihan yang menolongnya.
Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Kuasa Hukum Venna Melinda,Ungkap Perilaku Ferry Irawan: Sering Lakukan KDRT
"Saya keluar ke koridor hotel, saya minta tolong, nggak ada yang nolongin. Sampai di depan lift, saya bertemu sama mbak bagian kebersihan, di situ dia kaget melihat saya berdarah-darah, memang pada saat itu, saya meminta mbaknya mundur, makanya bilang 'Mbak, tolong panggil polisi," tuturnya.
Namun, Venna mengaku kecewa kepada Ferry Irawan usai petugas hotel mendatangi sang suami yang berada di kamar hotel. Venna mengatakan bahwa Ferry tidak mengakui perbuatannya.
"Yang membuat saya kecewa adalah ketika petugas hotel datang, ditanya Ferry, Mas Ferry bilang 'bukan saya pelakunya' di situ saya kecewa, sebagai seorang perempuan, anggaplah suami khilaf, tapi kalau dia sayang sama istrinya, lihat istri berdarah-darah, dia tidak akan menghalang-halangi," ujar Venna Melinda.
Selain itu, Venna menyorot sikap Ferry Irawan saat didatangi polisi untuk menanyakan apa yang terjadi. Ia juga mengaku Ferry memanipulasi semua orang.
