Hingga Kini Putri Candrawathi Belum Ditahan, Polri Beberkan Masalah Kesehatan, Skenario Baru Terungkap?

- 28 September 2022, 06:56 WIB
putri candrawathi
putri candrawathi /kolase Tangkapan Layar Polri TV Radio dan instagram @divpropampolri/edit Teras Gorontalo/

MEDIA TULUNGAGUNG - Hingga kini Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo belum ditahan.

Putri Candrawathi adalah salah satu tersang dari dugaan pembunuhan berencana pada Brigadir J.

Kini, Tim Khusus dari Polri melaporkan hasil evaluasi kesehatan yang dialami oleh Putri Candrawathi.

Baca Juga: Polri Blak-blakan Soal Kesehatan Putri Candrawathi, Begini Kondisi Istri Ferdy Sambo

“Dari kemarin sudah dilaksanakan uji kesehatan dari sisi fisik. Dari sisi psikologisnya mulai hari ini akan dievaluasi oleh tim dokter dan nanti hasilnya disampaikan ke penyidik, sehingga apabila sudah P21, baru penyidik akan mengambil langkah berikutnya,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa.

Namun, Dedi tidak menjelaskan lebih jauh apakah evaluasi kesehatan dimaksudkan untuk penahanan PC. Dedi hanya menyebutkan bahwa penyidik akan mengambil langkah selanjutnya setelah kondisi kesehatan dari PC dinyatakan memenuhi syarat dan berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan.

“Ya saya tidak berani berandai-andai dulu (terkait penahanan PC). Nanti ya nunggu P21,” sebutnya.

“Begitu dapat P21 ya nanti dari teman-teman Kejaksaan menyampaikan. Saya pun nanti sesuai dengan izin penyidik akan menyampaikan progresnya. P21 ya progres selanjutnya ketika dari tim dokter sudah menyatakan kesehatan fisik dan psikisnya memenuhi syarat, baru nanti penyidik akan mengambil langkah-langkah berikutnya,” jelasnya.

Baca Juga: Gempar Video Ferdy Sambo Divonis Bebas Oleh Polri, Benarkah? Simak Fakta Selengkapnya Disini!

Evaluasi kesehatan terhadap PC dilakukan oleh tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polri. Pihak PC dipersilakan apabila ingin melakukan pemeriksaan mandiri sebagai second opinion. Namun Dedi mengatakan hasilnya akan diberikan kepada penyidik untuk langkah selanjutnya.

“Tapi dari pihak pengacaranya apabila akan melakukan second opinion dipersilakan. Hasilnya pun nanti akan diberikan kepada penyidik dan penyidik akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Mencuatnnya dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J pada Putri Candrawathi hingga kini masih menjadi misteri.

Baca Juga: Cek Fakta: Gempar Video Ferdy Sambo Divonis Bebas, Benarkah? Simak Fakta Selengkapnya di Sini!

Sebagaimana diketahui, bermula dari kasus pelecehan pada Putri Candrawathi inilah yang membuat Ferdy Sambo maraha besar.

Bahkan disebutkan perlakuan tersebut membuat Ferdy Sambo sempat syok dan menagis.

Kendatipun demikian, kini kasus pelecehan yang dialami Putri Candrawathi akhirnya mulai terungkap.

Putri Candrawathi mengungkap perbuatan terlarang yang dilakukan oleh Brigadir J.

Baca Juga: Informasi Lengkap Jadwal Tayang Free Nonton Antares Season 2 Episode 1 hingga 10, Cek Langsung di Sini

Selain itu, sang supir pribadi, Kuat Maruf atau Om Kuat juga mulai memberi pengakuan soal skenario yang dilakukan oleh Ferdy Sambo.

Om Kuat adalah sopir pribadi dari Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

Saat peristiwa di Magelang dan Duren Tiga, disebut bahwa Kuat Ma'ruf berada di TKP.

Kini akhirnya Om Kuat atau Kuat Ma'ruf berkata jujur soal skenario Ferdy Sambo sang atasan.

Kini beredar isi SP3 laporan Putri Candrawathi soal pelecehan seksual yang dialaminya.

Baca Juga: Jadwal Tayang Lengkap, Sinopsis hingga Link Nonton Trailer Episode 3 Antares Season 2, Simak Berikut Ini

Dalam SP3 laporan Putri Candrawathi juga mengungkapkan detail adegan kamar istri Ferdy Sambo itu dengan Brigadir J.

Putri Candrawathi mengaku payudara, paha hingga kemaluannya diraba Brigadir J.

Bahkan, Putri Candrawathi dalam SP3 tersebut mengaku bahwa dirinya diancam Brigadir J.

Brigadir J disebut meraba bagian intim Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo.

SP3 laporan istri Ferdy Sambo itu dibongkar oleh Johnson Panjaitan.

Baca Juga: Trailer Episode 3 Antares Season 2 Sudah Tayang, Simak Sinopsis dan Link Nontonya Berikut Ini!

Johnson Panjaitan kembali membongkar SP3 laporan istri Ferdy Sambo, hingga terjadi pembunuhan Brigadir J di rumah dinasnya Duren Tiga.

Dalam kejadian di Magelang terdapat lima orang yang terlibat diantaranya Brigadir J, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Bharada E dan Susi.

Komnas HAM secara terbuka menyebut mendiang Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J sempat menggendong Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah.

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, secara resmi menghentikan laporan dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi di Duren Tiga.

Baca Juga: Sudah Tayang hingga Episode 30 Kisah Rase Terbang, Segera Cek Link Nonton dan Sinopsisnya di Sini!

Laporan tersebut dihentikan setelah Polri melakukan gelar perkara dan tidak menemukan bukti.

Peristiwa Pelecehan

Temuan Komnas HAM soal pelecehan seksual itu lalu mendapat tanggapan dari pihak Brigadir J.

Sebagai pengacara dari keluarga Yoshua, Johnson Panjaitan menyebut, saat pihaknya melapor ke Kabarskrim Polri.

Ibu putri sudah membuat laporan atas dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi di Duren Tiga dan percobaan pembunuhan.

"Dan dengan tegas Polri menyatakan tidak ada tindak pidananya," kata Panjaitan dalam acara di ILC.

Baca Juga: Sudah Tayang hingga Episode Berapa Kisah Rase Terbang? Segera Simak Informasi hingga link nontonya!

Anehnya, soal peristiwa di Magelang. Tidak ada laporan, tiba-tiba diungkapkan Komnas HAM.

"Gak ada pelaporan, tiba-tiba muncul. Jika dilihat dengan sungguh-sunggu, maka berkasnya hancur," tegas Panjaitan.

Panjaitan membeberkan, pihaknya berposisi sebagai pro justitia," tambah Panjaitan.

Menurutnya, jika memang sungguh-sungguh yah pro justitia. "Walau mengelak bahwa itu peristiwa tanggal 7, tetapi harus melihat laporan Bu Putri," kata pengacara keluarga Brigadir J itu.

Baca Juga: Ikatan Cinta Malam ini Selasa: Dalang Pembakaran Workshop Nino Terungkap, Aldebaran Gagal Selamatkan Elsa

Panjaitan mengaku, sudah memiliki SP3 laporan Putri Candrawathi.

Berikut isi SP3 Laporan Putry Candrawatri yang dibacakan J.Panjaitan, yang dikutip melalui Youtube TvOnews.

Pada hari jumat tanggal 8 Juli 2022, sekitar Pukul 17.00 di Kompleks Duren Tiga....

Bermula ketika korban sedang berada didalam kamar. Dalam posisi terbaring di tempat tidur, tiba tiba pelaku (Brigadir J) masuk dan langsung memegang paha, kemaluan, serta memegang payudara korban.

Kemudian korban kaget, dan langsung berteriak tolong...tolong..tolong...

Namun pelaku langsung mengancam korban dengan cara menodong senjata api ke kepala korban.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam ini: Persemunyian Agus Rimba Terbongkar, Aldebaran Lakukan ini dengan Elsa

Korban yang merasa ketakutan, kembali berteriak dengan kalimat tolong-tolong...tolong...

Pelaku langsung keluar dari kamar korban. Akibatnya korban merasa ketakutan dan menceritakan kepada suami korban.

Ferdy Sambo Syok Hingga Menangis

Dilansir dari Uncle Wira, Ferdy Sambo sempat guncang bahkan sampai menangis saat Ferdy Sambo menangis setelah mendengar pengakuan istrinya dan juga harus memerintahkan eksekusi mati Brigadir J.

Di rumah Saguling itu, Ferdy Sambo penuh kemarahan. Ferdy Sambo kemudian mengeluarkan perintah pada Bripka RR.

Baca Juga: Kapan Program Kartu Prakerja Gelombang 46 Dibuka? Yuk, Penuhi Syaratnya Dapatkan Rp3,5 Juta untuk 4 Bulan

Ferdy Sambo dalam keadaan penuh emosi memerintahkan Bripka RR menembak mati Brigadir J.

Hal itu disampaikan Bripka RR melalui pengacaranya, Erman Umar.

Apa yang terjadi pada Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi itu dikisahkan pengacara Bripka Ricky Rizal (RR), Erman Umar.

Melalui Erman Umar, Bripka RR mengatakan pertemuan di Saguling, Jakarta Selatan sangat cepat. Dari pertemuan itu ada keputusan untuk membunuh Brigadir J.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Tidak Lolos Prakerja Gelombang 45, Yuk Gabung Lagi Gelombang 46 di www.prakerja.go.id

Sebelum ada perintah tembak mati Brigadir J, Ferdy Sambo awalnya menanyakan soal peristiwa di Magelang pada Bripka RR.

“Kan di Saguling itu (Bripka RR) dipanggil. Dipanggil (Ferdy Sambo) dia tanya. ‘Ada kejadian apa, ada kejadian apa di Magelang? Kamu tahu enggak?’” kata Erman mengulang percakapan Ferdy Sambo dan Bripka RR di Saguling pada 8 Juli 2022.

Kemudian Bripka RR menjawab, tidak mengetahui apa yang terjadi di Magelang antara Brigadir J dan istri sang jenderal.

Bripka RR kemudian melihat perangai Ferdy Sambo yang sangat marah, bahkan hingga menangis.

Baca Juga: Akhirnya Herry IP Tanggapi Keretakan Hubungannya dengan Kevin: Tidak Usah Latihan dengan Saya!

Kepada Ferdy Sambo, Bripka RR menjawab apa yang dia lihat, yakni ketidaktahuan soal peristiwa yang dilaporkan Kuat Maruf maupun Putri Candrawathi. “Enggak tahu” kata Erman Umar menirukan jawaban dari Bripka RR pada Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo marah, sambal mengatakan jika istrinya dilecehkan.

“Ini Ibu dilecehkan, pelecehan terhadap ibu,” ucap Erman mengulang perkataan Ferdy Sambo saat bertanya sambal marah pada Bripka RR.

“Dan itu sambil (Ferdy Sambo) nangis dan emosi,” kata Erman Umar.

“Saya enggak tahu Pak,” kata Erman mengulang perkataan Bripka RR.

Pertanyaan berani-tidak tembak Brigadir Yosua dilontarkan Ferdy Sambo di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel). Hal itu diungkapkan pengacara Erman Umar atas kesaksian kliennya, Bripka RR. Peristiwa itu terjadi pada Jumat 8 Juli 2022.

Baca Juga: Ferdy Sambo Bakalan Bebas 2 Bulan Kedepan, IPW Bongkar Kejanggalan dalam Kasus Brigadir J

"Bapak FS bertanya 'berani tidak tembak Yosua?'. Kemudian saya jawab 'saya tidak berani, Pak. Karena saya tidak kuat mentalnya'," kata Erman menirukan pengakuan Bripka Ricky, dikutip dari YouTube Uncle Wira yang tayang pada Kamis 8 September 2022.

Lanjut Erman, sebelum ditanya soal kesanggupan menembak Brigadir J, Bripka RR ditanya soal insiden yang terjadi di rumah Sambo di Magelang. Bripka RR atau Ricky rizal mengaku tidak tahu soal peristiwa tersebut.

"FS menyampaikan kalau Ibu PC dilecehkan oleh Yosua. FS sambil menangis dan emosi," ucap dia.

Baca Juga: Viral Video Ditemukannya Tangan Manusia di Ruang Rahasia Ferdy Sambo, Benarkah? Simak Faktanya di Sini!

Setelah itu Bripka Ricky diminta memanggil Bharada Richard Eliezer (RE atau E). Bripka RR pun turun ke lantai 1 menggunakan lift dan menyampaikan ke Bharada E untuk menghadap Irjen Sambo.

Ia menjelaskan, kelima tersangka lalu berpindah dari rumah di Jalan Saguling ke rumah dinas Duren Tiga.

Bripka RR mengatakan dia diminta Kuat Ma'ruf menghampiri Brigadir Yosua yang sedang berada di taman samping.

Mereka bertiga lalu menemui Ferdy Sambo di ruang tengah rumah dinas. Sudah ada Ferdy Sambo dan Bharada E di ruang tengah tersebut.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Hari ini Senin 26 September 2022: Elsa Dapat Teror, Aldebaran Siap Tinggalkan Andin

"Kemudian Bripka Ricky hanya ingat mendengar Bapak FS mengucapkan 'jongkok!'. Tetapi Yosua tidak mau dan mundur sambil mengangkat kedua tangan di depan dada sambil berkata 'eh ada apa ini?'" tuturnya.

Bripka Ricky mengatakan Bharada E lalu menembak ke arah dada Brigadir J menggunakan senjata miliknya. Brigadir J pun jatuh telungkup dekat tangga, tepatnya di depan kamar mandi.***

Editor: Zaris Nur Imami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini