Sementara itu, pendapat kedua mengatakan bahwa maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali diperingati sekitar tahun 549-630 H di wilayah Irbi, Irak.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dipopulerkan oleh Muhaffar, gubernur Irbi. Sebagaimana dilansir Media Tulungagung dari Portal Jember pada artikel yang berjudul “Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Ustadz Adi Hidayat, Kapan Pertama Kali Diperingati?”.
Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tersebut digelar dengan mengumpulkan para ulama, ustadz, dan ahli tasawuf untuk membantu menjelaskan kepada para pemuda tentang Rasulullah SAW.
Pendapat ketiga mengatakan bahwa maulid nabi pertama kali dipopulerkan pada tahun 567-640 H oleh Salahudi Al Ayyubi, panglima perang paling hebat dalam Islam.
Bahkan, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Salahudin Al Ayyubi tidak hanya menghidupkan kisah nabi di bulan Rabiul Awal, melainkan juga pada bulan-bulan lainnya.
Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW pada masa lalu tidak hanya sekadar mengenalkan Rasulullah SAW, melainkan juga mengenalkan ayah dan ibu Rasulullah, sahabat-sahabat nabi, dan kisah perjuangannya.
Hal tersebut bertujuan agar para pemuda di zaman tersebut mengenal Rasulullah SAW dan meneladani kisah perjuangannya.*** (Ummi Aslihatun Nadiroh)