Asal-usul Adanya Peringatan Maulid Nabi Muhammad, dan Apa Tujuannya? Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

15 Oktober 2021, 10:08 WIB
Ustadz Adi Hidayat jelaskan asal usul peringatan Maulid Nabi Muhammad /Instagram.com / @adihidayatofficial

MEDIA TULUNGAGUNG – Peringatan hari maulid Nabi Muhammad pada tahun ini jatuh pada 29 Oktober 2021.

Peringatan maulid Nabi Muhammad kini menjadi tradisi di berbagai daerah termasuk di indonesia.

Lantas bagaimana awal adanya peringatan maulid Nabi Muhammad SAW?

Sebab ajaran maulid Nabi Muhammad tidak disebutkan dalam Alquran dan hadits.

Untuk mengetahui itu semua, Ustadz Adi Hidayat dalam suatu kesempatan menjelaskan mengenai awal adanya peringatan maulid Nabi.

Baca Juga: Cukup Baca Surat Al Kahfi Ayat 1 Sampai 10 Dapat Banyak Keutamaan, ini Arab, Latin Hingga Terjemahanya

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW berkaitan dengan upaya mengingat perjuangan nabi dan meneladani sikapnya dalam menegakkan dan membela agama Islam.

Dilansir Mediatulungagung.com dari video unggahan kanal YouTube Cahaya Hijrah yang berjudul "Asal mula perayaan maulid nabi - Ust Adi Hidayat" pada 3 Desember 2018,

Berikut ini penjelasan terkait asal-usul peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menurut Ustadz Adi Hidayat.

Berdasarkan penjelasan Ustadz Adi Hidayat, muncul 3 pendapat bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali dipopulerkan sekitar tahun 362-567 H, 549-630 H, dan 567-640 H.

Latar belakang kembali dipopulerkannya maulid atau hari lahir Nabi Muhammad SAW adalah karena beberapa golongan yang telah ditaklukkan dalam peperangan lupa dengan perjuangan Rasulullah SAW.

Baca Juga: Syeh Ali Jaber Larang Merasa Ikhlas Dalam Hal Ini, Karena Bisa Masuk Neraka, Simak Penjelasannya

Beberapa golongan tersebut kemudian memiliki dendam dan menghimpun kekuatan untuk menyarang umat Islam.

Oleh karena itu, momentum Maulid Nabi Muhammad SAW kembali dihidupkan untuk mengenalkan kisah Rasulullah SAW dan meneladani perjuangannya.

"Maka, momentum ketika lahirnya Nabi SAW di bulan Rabiul Awal itu dihidupkan kembali di masa-masa ini untuk mengenalkan Nabi SAW," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat mengemukakan bahwa sekitar tahun 362-567 H, maulid nabi kembali dihidupkan di daerah Mesir pada Dinasti Fatimiyah.

Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut pertama kali dihidupkan oleh Abdul Tamim Al Muiz Lidinillah.

Baca Juga: Rutin Membaca Surat Al Kahfi? Dapatkan Keutamaanya, Rumah Tak Bisa Dimasuki Setan Hingga Diampuni Segala Dosa

Tujuan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Mesir tersebut adalah untuk sekadar mengenalkan Rasulullah SAW kepada umat Muslim pada aat itu.

Sementara itu, pendapat kedua mengatakan bahwa maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali diperingati sekitar tahun 549-630 H di wilayah Irbi, Irak.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dipopulerkan oleh Muhaffar, gubernur Irbi. Sebagaimana dilansir Media Tulungagung dari Portal Jember pada artikel yang berjudul “Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Ustadz Adi Hidayat, Kapan Pertama Kali Diperingati?”.

Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tersebut digelar dengan mengumpulkan para ulama, ustadz, dan ahli tasawuf untuk membantu menjelaskan kepada para pemuda tentang Rasulullah SAW.

Pendapat ketiga mengatakan bahwa maulid nabi pertama kali dipopulerkan pada tahun 567-640 H oleh Salahudi Al Ayyubi, panglima perang paling hebat dalam Islam.

Baca Juga: Buka Pintu dan Jendela Sehabis Sholat Subuh Lalu Baca Doa Ini Agar Diberikan Keberkahan Menurut Syeh Ali Jaber

Bahkan, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Salahudin Al Ayyubi tidak hanya menghidupkan kisah nabi di bulan Rabiul Awal, melainkan juga pada bulan-bulan lainnya.

Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW pada masa lalu tidak hanya sekadar mengenalkan Rasulullah SAW, melainkan juga mengenalkan ayah dan ibu Rasulullah, sahabat-sahabat nabi, dan kisah perjuangannya.

Hal tersebut bertujuan agar para pemuda di zaman tersebut mengenal Rasulullah SAW dan meneladani kisah perjuangannya.*** (Ummi Aslihatun Nadiroh)

 

Editor: Muhammad Irfan Masruri

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler